Kamis, 03 September 2020


BERKAT DUKUNGAN ORANG TUA.



Materi             :   Motivasi menulis buku

Narasumber    :   Pak Sigit.

Moderator       :  Ibu Sri Sugiastuti

Peresume        :   Yohana M.A.Bana.

 

 

 “Penulis tidak pernah dilahirkan,tetapi dia diciptakan. Bakat menulis tidak selalu dibawa sejak lahir,tetapi tumbuh oleh satu motivasi dan gagasan” ( Bambang Trimansyah)

Nara sumber yang akan menyampaikan materinya pada saat ini penuh dengan semangat dan perjuangan dan tidak pernah berhenti berjuang saat gagal.

Perjalanan hidupnya didunia tidak pernah terlepas dari dukungan  orang-orang hebat yang ada di dunia. Namanya Sigit Suryono, S.Pd. M.Pd.

Mengajar di SMP Negeri I Wonosari, gunung Kidul DIY dari tahun 2005 sampai sekarang. Aktivitas sekarang sebagai duta rumah belajar Kemendikbud,Ketua MGMP IPA Kabupaen Gunung Kidul dan juga pengurus PPH DIY mulai tahun 2020. Prestasi tertinggi yang saya raih adalah sebagai juara I guru SMP berprestasi tingkat Nasional tahun 2015 sehingga mendapat penghargaan seperti anugerah gubernur DIY, penghargaan dari Kemendikbud dan juga mendapat Satya Lencana bidang pendidikan dari presiden RI tahun 2016 dan mendapat kesempatan belajar singkat ke Australia tahun 2016. Prestasi tersebut diraih melalui sebuah perjuangan yang panjang.

Pada masa sekolah merupakan siswa yang kurang berprestasi  bahkan saat kuliah SI di UNY hampir droup out dan lulus dalam masa tujuh tahun... namun saat kuliah SI,nilai-nilai perjuangan komonitas dan juga kerja keras  beliau terapkan setelah bekerja menjadi guru. Mengapa beliau mengalami hal yang demikian karena saat mengikuti kuliah SI ikut dalam organisasi kemahasiswaan sampai senat fakultas, mempunyai usaha sablon dan juga rental komputer serta mengajar dibeberapa sekolah walaupun belum selesai kuliah. Kegagalan dan rasa malu hilang saat  diterima menjadi pegawai Negeri I wonosari tahun 2005. Disekolah inilah semua ilmu dan pengalaman bisa  diterapkan dengan maksimal  dan akhirnya kesempatan datang menghampiri beliau.Ketika ada kegiatan  pemilihan simposium guru tingkat propinsi DIY tahun 2006 beliau mendapat kesempatan untuk mengikuti kegiatan tersebut. Walaupun saat itu masih CPNS pada saat itu sementara peserta yang lain adalah guru-guru pengurus MGMP.

Pengalaman menjadi peserta simposium membuat beliau sudah belajar dari awal untuk ikut berkompetensi dengan para senior yang tentu sangat hebat dan sudah berpengalaman. Pengalaman dan ilmu yang mereka miliki beliau catat dan pelajari serta mencoba melakukan pola ATM ( Amati, Tiru dan Modifikasi )  Jadi untuk menjadi orang yang berprestasi

Model ATM ini bisa diterapkan dimanapun tempat dan keberadaan kita untuk berprstasi sesuai dengan bidang dan kemampuan kita masing –masing. Bagi penulis untuk bisa menghasilkan buku yang hebat dekatlah denganpara penulis. Bagi para programer agar bisa hebat maka belajarlah dari programer lewat hasil karya mereka. Tentu ini sangat penting bagi teman-teman guru untuk mengetahui karakter diri kita sendiri mau jadi seperti apa dan tentukan target dan strategi yang tepat.Ketika simposium guru itulah banyak ilmu yang bisa beliau serap dan ikut mempengaruhi perjalanan karier beliau samapai saat ini. Banyaka hal yang bisa dipelajari adri para ketua MGMP di seluruh propinsi dan seluruh mapel yang hadirdalam kegiatan simposium tersebut. Antara lain yaitu menjadi juara dalam dalam kompetensi maka harus memiliki produk yang uggul dibandingkan dengan kompetitor yang lain. Hal ini bisa dilihat dari karya tulis yang baik,kemudian karya tersebut berupa hasil penelitian yang relevan dan tentu didukung oleh data presentasi yang baik pula.

Dari pengalaman tersebut maka untuk mengikuti suatu kompetensi apapun itu halyang utama adalah :

1.        Memiliki karya yang unggul.

2.      Karya tulis ilmiah sesuai dengan gaya selingkungnya.

3.      File presentasi yang baik.

4.      Kesiapan mental saat presentasi.

5.      Fokus presentasi pada isi naskah dan tidak boleh melantur.

Dari catatan-catatan di atas maka perlu dilakukan pendataan  danj uga pengarsipan yang baik apalagi bagi teman-teman yang akan mengikuti ajang lomba guru berprestasi maka yang perlu dipersiapkan  yang paling utama adalah rekam jejak atau portofolio dan bapak ibu. Pak Sigit memiliki hampir semua surat undangan, surat tugas,dan juga bukti dokumentasi semua kegiatannya sejak tahun 2006-2015 yang diarsipkan dimap dan ditaruh diruang kerjanya.itu sangat membantunya saat mengikuti lomba guru berprestasi.

Keberhasilannya sebagai juara I guru berprestasi guru Nasional  tidak serta merta langsung berhasil. Sebenarnya selalu gagal dievent-event sebelumnya. Kalau dilihat dari curikulum vitae sebelum juara satu gupres,sudah tujuh kali gagal dalam ajang prestasi yang lain ditingkat Nasional, seperti NITC tahun 2009 karya medianya bagus sekalipun ia gagal. Hal itu disebabkan karena tidak fokus dalam mempresentasikan karya, malam menceritakan dirinya yang apada akhirnya tidak fokus pada media yang seharusnya dipresentasikan. Tahun 2012 diajang Ki hajar beliau kalah dengan kompetitor, sedangkan tahun 2013 diajang FIG kalah karena penelitiannya PTK hanya satu siklus,asal masalah sudah selesai ( gaya selingkungnya yang salah) kemudian tahun 2013 beliau baru juara dua gupres tingkat kabupaten perlu banyak lagi portofolio) diajang mobile edukasi beliau kalah karena media dari kompetitor lebih baik ( adanya gagal..gagal... dan gagal.)

Semua kegiatan yang sudah dilakukan selalu dievaluasi dan semua dicatat dalam jurnal,Semua kegiatan beliau setiap hari dari berbagai event semuanya dicatat di : http://cige.info

 Kata Mutiara .

Kata-kata mutiara yang dipegang oleh beliau sampai saat ini merupakan kata-kata dari ibunya seorang pensionan guru SD.  adalah “ Kalah cacak menang cacak”. Itu menjadi pelecut untuk mengikuti berbagai event perlombaan artinya kalah maupun menang merupakan hal yang biasa. Mendapat dukungan dari orangtua dan juga dukungan dari isteri dan anak-anak setiap event lomba yang saya ikuti, pasti akan saya lakukan dengan penuh perjuanagn dan tidak disiapkan asal-asalan. Setelah tahun 2015   prestasi Nasional terasa mudah karena perjuanagan dan kegagalan dari masa-masasebelumnya seperti menjadi salah satu peserta terbaik litersi nasional tahun 2017,Duta rumah belajar terinovatif tahun 2018,duta sains P4TKIPA,dan juga prestasi terakhir adalah mendapat anugerah alumni berprestasi sarjana Adi Manggala bidang Pendidikan tahun 2020 pada saat dies natalis UNY yang ke-56.

Tips Mengikuti Kompetisi.

Jika kita mengikuti setiap ajang kompetis di event apa saja maka ada hal-hal yang perlu diperhatikan ialah:

1.      Mempersiapakan diri sebaik-baiknya terutama karya yang akan dilombakan.

2.      Karya yang kita ikutkan dalam lomba bukanlah karya yang instan artinya karya yang kita buat tidak maksimal. Karena hanya membuatkarya saat akan ada lomba, namun siapkanlah karaya yang dibuat itu jauh hari bahkan mungkin satu tahun pengerjaan yang didalamnya adajiwa dan ruh kita,semangatkita.

3.       Jika kita lolos ke Nasional perlu dilihat kembali apasih yang akan dinilaisaat kita mengikuti lomba tersebut, apakah karyanya atau presentasinya.

4.      Siapkan diri,pribadi,mental.

5.      Saat presentasi lomba fokus pada lomba,fokus pada materi yang akan dilombakan jangan sampai keluar dan menyimpang dari presentasi yang kita siapakan karena akan banyak memakan waktu.

Orang tua pak Sigit.

Orangtua pak Sigit adalah guru utama pemebtukan karakater keluarga besar, bapak dan ibu beliau adalah pensionan guru SD,sementara putra –putri dan semua mantu guru. Bapak selalu memeberikan keluasan untuk belajar bahkan samapai saat ini beliau tetap rajin menulis dibukunya, walau usianya sudah 85 tahun. Ibu berpengaruh padaperkembangan mental  dan spiritual apalagi disaat kegagalan kuliah didepan mata saat SI beliau yang selalu menguatkan dan memberi nasehat. Yang selalu dikatakan ibunya adalah kegagalan akan dilihat saat ini sajajika suatu saat akan berhasil.Kegagalan masa lalu tidak akan dilihat oleh orang lain. Jadi peran dan kepedulian orangtua sangat penting bagi perkembangan kita ke depan dan itu yang saat ini perlu ditanamkan dan diberikan kepada anak-anak.Beliau hanya punya warisan ilmu dan ketika menuntut harta tidak ada.setiap anak diarahkan untuk punya web sendiri.

Motivasi mengikuti suatu lomba.

1.      Sebagai alas balas dendam, ketika di SD juara satu di raport tetapi tidak pernah diikut sertakan dalam lomba akademik.

2.      Di SMP sudah susah ikut lomba  karena prestasi menurun.di SMA jauh dari harapan.

Memotivasi Diri Saat Gagal.

Seperti ada pepatah yang memngatakan kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Maka ia terapkan pepatah itu.Ketika mengikuti suatu kompeteisi belia evaluasi diri, instrospeksi diri  ketika kalah.Meskipun kalah tetapi merasa mengikuti ajang itu.

Memiliki produksi PIKI yang akan dinialai.sehingga setiap lomba yang akan diikuti pasti akan serius menyiapkan karya yang setiap event lomba tentu karya yang dibuat akan berbeda maka itu akan membuat kita kaya akan karya. Kaya akan konten, kaya akan karya tulis. Artinya AK akan tetap didapat dan  tetap naik pangkat. Jika beliau & kali gagal maka beliau punya 7 Produk.

Prestasi bagi beliau hasil capaian yang dinilai sesuai gaya selingkungnya pada masing-masing event. Prestasi hanya akan dirasakan saat event tersenbut berlangsung,dan setelah itu kita akan kembali hidup di dunia nyata, sebagai pengajar dan pendidik danjuga motivator maka prestasi yang hakiki bagi kita sebagai guru  kita mendidik dan mengajar dan memotivasi siswa sesuai daerah kita masing-masing dan yang paling utama adalah kita bisa menginspirasi mereka untuk bisa berhasil karena keberhasilan seorang yang butuh model untuk diguguh dan ditiru.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

GURU MOTIVATOR

 Materi             :   Motivasi menulis buku

Narasumber    :   Ibu Salama

Moderator       :  Ibu Sri Sugiastuti

Peresume        :   Yohana M.A.Bana. 


Tetapkan langkah, satukan otak, bulatkan tekad, lurus ke depan, raih  semuanya, bravo, kita bisa, kita mampu dan kita akan melewati ( Salamah,S.Pd.)

Seorang guru hebat,guru yang memiliki banyak talenta, yang menjadi nara sumber pada malam ini. Ibu ,Salamah,S.Pd. adalah guru kelas 5A SD Wonosobo. Memliki pengalaman  dan talenta  yang benar-benar memotivasi para peserta group menulis untuk maju.

Uji Kompetensi Guru.

  Pada tahun 2011,  buku pertama berjudul “ Uji kompetensi Awal. ketika uji kompetensi guru baru akan dimulai. Ketika itu ia diminta oleh teman-teman guru yang sudah sepuh, untuk mengajari mereka cara menaklukkan soal-soal uji kompetensi awal. Apa yang diberikan kepada ibu-ibu guru senior itu ia tulis. Ya, hanya menulis. Ibu Salamah belum mengenal penerbit. Hingga akhirnya terpikir olehnya untuk menulis buku. Ia mulai mencari penerbit. Namun, apa yang dicari tidak didapatkannya. Di tengah keputusasaan, di facebook ada seorang editor sebuah penerbit mayor di Indonesia. Ibu Salamah iseng-iseng menyapa di inbox. Tak diduga editor itu membalas. Sejak saat itu terjadi komunikasi yang baik dengan sang editor.

Tahun 2011,  buku Uji Kompetensi Awal ia tulis. Kala itu, di daerahnya tidak ada satu pun guru yang menulis. Anggapan mereka bahwa menulis itu tidak penting. Banyak yang memandang miring terhadap Bu Salamah karena menulis buku. Menulis buku dianggap tidak  penting dan tidak layak bagi guru. Namun, justru bukunya laku keras saat itu.

Menulis Buku UKG.

Pada tahun 2012 uji kompetensi guru mulai diadakan. Dia mulai menulis buku uji kompetensi guru. Sumber materinya berasal dari sebuah ilham. Ia mengarang sendiri dengan mengkira-kira materinya. Ia berpikir yang ditanyakan mungkin hal pedagogik dan profesionalisme guru. Dia mencari silabus untuk dipelajari sebagai sumber tulisannya. Dari sana materi dikembangkan. Menulis buku uji kompetensi guru itu ternyata sangat sulit. Ia harus mencocokkan silabus, antara KD, indikator, tujuan, dan lain-lain. Menyelesaikan satu soal saja terkadang bisa sampe 4 jam. Buku itu benar-benar membuatnya menangis dan terharu.

Namun hal buruk menimpanya setelah melalui sederet kesulitan dalam menuntaskan bukunya. Di sebuah fotocopy ia mendapati bukunya difotocopy ratusan exemplar oleh seorang guru, kawanya sendiri. Dari buku itu ia hanya mendapat royalty selama 6 bulan. Cuma Rp 700.000. Yang disesali bukan besarnya royalty, tetapi bukunya yang difotocopy. Padahal harganya cuma Rp 55.000. Dia cuma mendapat 10 % dari penjualan, dan harus dipotong pph 15%. Sangat tidak sebanding. Namun hal itu tidak membuatnya terpuruk, justru dia ingin menggerakkan mental agar orang menghargai sebuah karya. Saat itu belum ada guru menulis. Belum ada aturan menulis buku untuk naik pangkat. Sehingga anggapan saat itu untuk apa menulis buku.

Bu Salamah mengadukan yang terjadi kepada kepala dinas dengan membawa bukti bahwa bukunya difotocopy. Saat itu ia baru 2 tahun menjadi PNS. Dia mendapat apresiasi dari kepala dinas. Seharusnya guru muda disuport, bukan dijatuhkan karyanya.

Hikmah setelah kejadian itu ia diundang kemana-mana sebagai nara sumber UKG. Berkah dari buku itu ia mendapat uang lebih banyak sebagai nara sumber. Sejak itu ia semakin cinta menulis dan mencintai tulisannya. Terutama postingan tulisannya di instastory. Ia banyak menulis quote yang  tiap harinya dilihat oleh 600-700 orang. Quotenya terutama tentang motivasi, kegundahan, keterpurukan, bagaimana harus bangkit, dsb. Dia mulai menulis buku yang banyak menghasilkan uang. Semua berjalan di luar kendali otaknya, di luar  dugaannya. Ia mendapatkan itu dari buah berpikir dan kegigihannya. Ia tidak pernah surut langkah untuk tujuan yang ingin ia capai.

 

Buku Fenomenal

Buku fenomenalnya dibuat pada tahun 2015.  Ketika itu ia divonis tidak bisa hamil oleh dokter. Tapi ia tidak percaya. Ia tetap berusaha bagaimana untuk bisa hamil. Satu-satunya cara adalah dengan bayi tabung.  Bagaiman saya bisa mendapatkan uang karen asaat itu belum bersertifikasi.Dia tidak tahu bagaimana mendapatkan biayanya, sementara gajinya hanya Rp 2 juta per bulan.Anak hasil kasih sayangl menulis bukuyang berjudul, buku Drilling Psikotest. Buku itu diterbitkan pada bulan Agustus 2015. dan  Pada Oktober 2015 buku itu  laku 2000 exemplar. Hanya dalam waktu 2 bulan langsung mendapat predikat best seller. Mengapa  fenomenal itu? Karena ia percaya, bahwa Allah yang telah menetapkan. Walaupun mengalami keterpurukan, kesakitan, serta hal-hal teburuk, tapi ia tetap semangat, tidak putus asa, tidak pernah marah, baik kepada manusia maupun kepada Allah. Bukunya mulai menghasilkan pundi-pundi uang yang banyak untuk digunakan dalam hidupnya. Ia tidak lagi mengajukan proposal ke penerbit, justru penerbit yang menghubunginya, memberinya tawaran menulis buku. Dan, ia selalu siap, hingga sekarang.

Dari buku Drilling Psikotest, dia menghasilkan manfaat yang banyak sekali. Dia menjadi mentor psikotest. Tiap hari orang datang ke rumahnya. Dia bekerja di sekolah dari pagi s.d jam 4 sore. Di rumah membimbing psikotest CPNS dari jam 5 s.d 10 malam. Jam 11 baru mengurus keluarga dan lainnya. Di musim pembukaan CPNS, ia harus kerja keras membuat soal, menetapkan prediksi soal, dll. Mulai tahun 2015, banyak orang yang ia loloskan menjadi CPNS. Tahun 2018 banyak yang ikut bimbingan psikotest CPNS di tempatnya. Pada tahun 2019,  98% orang yang ikut bimbingannya lolos CPNS dan separoh lebih mengikuti SKB. Saat ini ada 25 guru SD yang siap ikut test SKB.

Dari royalty bukunya, ia bisa mengobati anak bayi tabungnya yang divonis menderita kista di otak. Dengan biaya ratusan juta, bisa berobat operasi berkali-kali, bisa menghidupi keluarga dan memenuhi kebutuhan hidup lainnya.

Prestasi Siswa

Di sekolah tempatnya mengajar, ia mendongkrak prestasi anak didiknya. Di antaranya juara 2 OSN IPA murid SD tingkat nasional, juara pidato tingkat nasional, juara I Tari tingkat provinsi, membimbing menulis anak SD hingga menerbitkan buku. Ia juga membuat karya inovatif membuat kincir air dari barang bekas dan dilombakan. Juga sebuah karya fenomenal musik pembelajaran tentang pahlawan. Ia berkolaborasi dengan mahasiswa UNY jurusan musik membuat musik pembelajaran, juga video pembelajaran lainnya. Di kelas, banyak alat peraga atau media pembelajaran yang dibuatnya sendiri. Di bidang karya anak, muridnya mengikuti lomba apoteker cilik tingkat dunia dalam peringatan hari Farmasi Indonesia (untuk menyimak, googling di AAI atau Asosiasi Apoteker Indonesia). Dia tidak suka bercerita tentang sebanyak apa prestasinya, tapi dia lebih suka bercerita bagaimana dia jatuh dan terpuruk hingga dapat memotivasi orang lain.

Tentang tips dan trik supaya bisa lolos SKB CPNS, Bu Salamah dengan senang hati melayani mentoring bagi peserta belajar menulis di grup WA.

Dalam setiap menulis buku, Bu Salamah memperoleh inspirasi bisa dari mana saja. Khusus buku mayor inspirasinya dari kebutuhan pembaca (market oriented).

Cita-cita Ibu Salamah ingin menulis lebih banyak buku sampai akhir hayatnya. Warisan buku akan menginspirasi anak-anaknya. Baginya, dunia bisa berubah seiring perkembangan zaman dan teknologi. Hanya ada satu yang tidak bisa berubah yaitu diri kita sendiri. Maka dari itu mulailah berkarya untuk diri sendiri dan untuk anak cucu.

Setiap buku memiliki cita rasa sendiri. Setiap buku juga punya cerita sendiri. Dari sekian banyak, ada satu bukunya yang menjadi referensi universitas yaitu buku Strategi Pembelajaran. Buku itu hasil kolaborasi dengan seorang rektor dan guru besar, Prof. Komaedi. Buku itu yang paling membanggakannya, karena ia bersanding menulis buku dengan seorang profesor, rektor dan guru besar.

Pada Desember 2018, dia mendapat penghargaan dari pak Jokowi sebagai pemecah rekor guru penulis nasional. Dia duduk tepat di belakang pak Jokowi. Ketika pak Muhajir lewat membawa bukunya, ia minta berfoto dengan menteri pendidikan itu. Ia begitu senang melihat bukunya dipegang pak menteri

Di mata ibu guru tangguh ini, yang paling berkesan adalah ketika karyanya dihargai, dan yang menyedihkan bila karyanya dipotocopy atau dijual murah. Seperti nasib buku CPNS yang terakhir ada di sebuah pasar di Jogya dijual hanya Rp 40.000 dan diproduksi ribuan eksemplar. Padahal harga sebenarnya Rp 150.000. Ini contoh tidak adanya penghargaan terhadap sebuah karya. Buku CPNS itu buku favoritnya, karena menghasilkan uang ratusan juta rupiah baginya. Buku itu baru dirilis pada bulan Juli 2019 dan sudah laku 4650 exemplar lebih dalam jangka waktu kurang lebih 6 bulan. Tak heran, bagi Ibu Salamah menulis buku itu menyenangkan. Selain sebagi eksistensi diri juga bisa menambah pundi-pundi uang.

Cita cita Bu Salamah yang belum tercapai adalah menulis novel. Ia berharap novelnya bisa difilmkan. Novel yang akan mencerikan kisah hidup guru ini judulnya ‘ME’. Baru 120 halaman dari target 600 halaman. Hingga saat ini, ia sudah menerbitkan 34 buku.

Saat ini jejaknya sudah banyak diikuti guru-guru di daerahnya, walaupun masih buku indi. Kalau rekan satu sekolahnya yang sekarng belum ada, karena semua gurunya hampir pensiun. Sarannya menjadi penulis buku mayor. Berjuang, semangat tetapkan langkah lurus ke jalan jangan tengok belakang nunduk ke bawah, lurus ke jalan hingga tujuan tercapai. Bravo

Di era pandemi covid-19, ia menulis ketika dikejar target. Ia bisa menyelesaikannya  dalam 2 minggu atau 1 bulan. Ia juga membuat video pembelajaran sambil nyanyi, ngajar online dan home visit. Setiap hari ia melakukan home visit. Satu anak durasinya 2.5 jam per datang atau sekali pertemuan. Itulah kegiatan mengajarnya di era pandemi.

Moto ibu Salama.

Ibu Salamah yang suka mie dan hobi tidur, punya moto :” jadilah motivator bagi diri sendiri”. Motivator terhebat adalah semangat yang berasal dari  dalam diri sendiri. Untuk mengenalnya lebih dekat bisa berteman di facebook Salma Karyodinomo Saimin, instagram salma_abimanyu, channel youtube: channel salamah.

Majulah guruku, majulah Indonesiaku. Bravo. Itulah kata-kata penutup dari Ibu Salamah.

 

 

  GURUKU TERCINTA.   ENAM TAHUN YANG LALU     ENGKAU MENYAMBUT AKU DISINI…   ENG...