BERKAT DUKUNGAN ORANG
TUA.
Materi
:
Motivasi menulis buku
Narasumber
: Pak Sigit.
Moderator
: Ibu Sri Sugiastuti
Peresume
: Yohana
M.A.Bana.
“Penulis tidak pernah
dilahirkan,tetapi dia diciptakan. Bakat menulis tidak selalu dibawa sejak
lahir,tetapi tumbuh oleh satu motivasi dan gagasan” ( Bambang Trimansyah)
Nara sumber yang akan menyampaikan materinya pada saat ini penuh
dengan semangat dan perjuangan dan tidak pernah berhenti berjuang saat gagal.
Perjalanan hidupnya didunia tidak pernah terlepas dari
dukungan orang-orang hebat yang ada di
dunia. Namanya Sigit Suryono, S.Pd. M.Pd.
Mengajar di SMP Negeri I Wonosari, gunung Kidul DIY dari tahun
2005 sampai sekarang. Aktivitas sekarang sebagai duta rumah belajar
Kemendikbud,Ketua MGMP IPA Kabupaen Gunung Kidul dan juga pengurus PPH DIY
mulai tahun 2020. Prestasi tertinggi yang saya raih adalah sebagai juara I guru
SMP berprestasi tingkat Nasional tahun 2015 sehingga mendapat penghargaan
seperti anugerah gubernur DIY, penghargaan dari Kemendikbud dan juga mendapat
Satya Lencana bidang pendidikan dari presiden RI tahun 2016 dan mendapat
kesempatan belajar singkat ke Australia tahun 2016. Prestasi tersebut diraih
melalui sebuah perjuangan yang panjang.
Pada masa sekolah merupakan siswa yang kurang berprestasi bahkan saat kuliah SI di UNY hampir droup out
dan lulus dalam masa tujuh tahun... namun saat kuliah SI,nilai-nilai perjuangan
komonitas dan juga kerja keras beliau
terapkan setelah bekerja menjadi guru. Mengapa beliau mengalami hal yang demikian
karena saat mengikuti kuliah SI ikut dalam organisasi kemahasiswaan sampai
senat fakultas, mempunyai usaha sablon dan juga rental komputer serta mengajar
dibeberapa sekolah walaupun belum selesai kuliah. Kegagalan dan rasa malu
hilang saat diterima menjadi pegawai
Negeri I wonosari tahun 2005. Disekolah inilah semua ilmu dan pengalaman bisa diterapkan dengan maksimal dan akhirnya kesempatan datang menghampiri
beliau.Ketika ada kegiatan pemilihan
simposium guru tingkat propinsi DIY tahun 2006 beliau mendapat kesempatan untuk
mengikuti kegiatan tersebut. Walaupun saat itu masih CPNS pada saat itu
sementara peserta yang lain adalah guru-guru pengurus MGMP.
Pengalaman menjadi peserta simposium membuat beliau sudah belajar
dari awal untuk ikut berkompetensi dengan para senior yang tentu sangat hebat
dan sudah berpengalaman. Pengalaman dan ilmu yang mereka miliki beliau catat
dan pelajari serta mencoba melakukan pola ATM ( Amati, Tiru dan Modifikasi
) Jadi untuk menjadi orang yang
berprestasi
Model ATM ini bisa diterapkan dimanapun tempat dan keberadaan kita
untuk berprstasi sesuai dengan bidang dan kemampuan kita masing –masing. Bagi
penulis untuk bisa menghasilkan buku yang hebat dekatlah denganpara penulis.
Bagi para programer agar bisa hebat maka belajarlah dari programer lewat hasil
karya mereka. Tentu ini sangat penting bagi teman-teman guru untuk mengetahui
karakter diri kita sendiri mau jadi seperti apa dan tentukan target dan
strategi yang tepat.Ketika simposium guru itulah banyak ilmu yang bisa beliau serap
dan ikut mempengaruhi perjalanan karier beliau samapai saat ini. Banyaka hal
yang bisa dipelajari adri para ketua MGMP di seluruh propinsi dan seluruh mapel
yang hadirdalam kegiatan simposium tersebut. Antara lain yaitu menjadi juara
dalam dalam kompetensi maka harus memiliki produk yang uggul dibandingkan
dengan kompetitor yang lain. Hal ini bisa dilihat dari karya tulis yang
baik,kemudian karya tersebut berupa hasil penelitian yang relevan dan tentu
didukung oleh data presentasi yang baik pula.
Dari pengalaman tersebut maka untuk mengikuti suatu kompetensi
apapun itu halyang utama adalah :
1. Memiliki karya yang
unggul.
2. Karya tulis ilmiah sesuai dengan gaya selingkungnya.
3. File presentasi yang baik.
4. Kesiapan mental saat presentasi.
5. Fokus presentasi pada isi naskah dan tidak boleh melantur.
Dari catatan-catatan di atas maka perlu dilakukan pendataan danj uga pengarsipan yang baik apalagi bagi
teman-teman yang akan mengikuti ajang lomba guru berprestasi maka yang perlu
dipersiapkan yang paling utama adalah
rekam jejak atau portofolio dan bapak ibu. Pak Sigit memiliki hampir semua
surat undangan, surat tugas,dan juga bukti dokumentasi semua kegiatannya sejak
tahun 2006-2015 yang diarsipkan dimap dan ditaruh diruang kerjanya.itu sangat
membantunya saat mengikuti lomba guru berprestasi.
Keberhasilannya sebagai juara I guru berprestasi guru Nasional tidak serta merta langsung berhasil.
Sebenarnya selalu gagal dievent-event sebelumnya. Kalau dilihat dari curikulum
vitae sebelum juara satu gupres,sudah tujuh kali gagal dalam ajang prestasi
yang lain ditingkat Nasional, seperti NITC tahun 2009 karya medianya bagus
sekalipun ia gagal. Hal itu disebabkan karena tidak fokus dalam
mempresentasikan karya, malam menceritakan dirinya yang apada akhirnya tidak
fokus pada media yang seharusnya dipresentasikan. Tahun 2012 diajang Ki hajar
beliau kalah dengan kompetitor, sedangkan tahun 2013 diajang FIG kalah karena
penelitiannya PTK hanya satu siklus,asal masalah sudah selesai ( gaya
selingkungnya yang salah) kemudian tahun 2013 beliau baru juara dua gupres tingkat
kabupaten perlu banyak lagi portofolio) diajang mobile edukasi beliau kalah
karena media dari kompetitor lebih baik ( adanya gagal..gagal... dan gagal.)
Semua kegiatan yang sudah dilakukan selalu dievaluasi dan semua
dicatat dalam jurnal,Semua kegiatan beliau setiap hari dari berbagai event
semuanya dicatat di : http://cige.info
Kata Mutiara .
Kata-kata mutiara yang dipegang oleh beliau sampai saat ini
merupakan kata-kata dari ibunya seorang pensionan guru SD. adalah “ Kalah cacak menang cacak”. Itu
menjadi pelecut untuk mengikuti berbagai event perlombaan artinya kalah maupun
menang merupakan hal yang biasa. Mendapat dukungan dari orangtua dan juga
dukungan dari isteri dan anak-anak setiap event lomba yang saya ikuti, pasti
akan saya lakukan dengan penuh perjuanagn dan tidak disiapkan asal-asalan.
Setelah tahun 2015 prestasi Nasional
terasa mudah karena perjuanagan dan kegagalan dari masa-masasebelumnya seperti
menjadi salah satu peserta terbaik litersi nasional tahun 2017,Duta rumah
belajar terinovatif tahun 2018,duta sains P4TKIPA,dan juga prestasi terakhir adalah
mendapat anugerah alumni berprestasi sarjana Adi Manggala bidang Pendidikan
tahun 2020 pada saat dies natalis UNY yang ke-56.
Tips Mengikuti
Kompetisi.
Jika kita mengikuti setiap ajang kompetis di event apa saja maka
ada hal-hal yang perlu diperhatikan ialah:
1. Mempersiapakan diri sebaik-baiknya terutama karya yang akan
dilombakan.
2. Karya yang kita ikutkan dalam lomba bukanlah karya yang instan
artinya karya yang kita buat tidak maksimal. Karena hanya membuatkarya saat
akan ada lomba, namun siapkanlah karaya yang dibuat itu jauh hari bahkan
mungkin satu tahun pengerjaan yang didalamnya adajiwa dan ruh
kita,semangatkita.
3. Jika kita lolos ke Nasional
perlu dilihat kembali apasih yang akan dinilaisaat kita mengikuti lomba
tersebut, apakah karyanya atau presentasinya.
4. Siapkan diri,pribadi,mental.
5. Saat presentasi lomba fokus pada lomba,fokus pada materi yang akan
dilombakan jangan sampai keluar dan menyimpang dari presentasi yang kita
siapakan karena akan banyak memakan waktu.
Orang tua pak Sigit.
Orangtua pak Sigit adalah guru utama pemebtukan karakater keluarga
besar, bapak dan ibu beliau adalah pensionan guru SD,sementara putra –putri dan
semua mantu guru. Bapak selalu memeberikan keluasan untuk belajar bahkan
samapai saat ini beliau tetap rajin menulis dibukunya, walau usianya sudah 85
tahun. Ibu berpengaruh padaperkembangan mental
dan spiritual apalagi disaat kegagalan kuliah didepan mata saat SI
beliau yang selalu menguatkan dan memberi nasehat. Yang selalu dikatakan ibunya
adalah kegagalan akan dilihat saat ini sajajika suatu saat akan berhasil.Kegagalan
masa lalu tidak akan dilihat oleh orang lain. Jadi peran dan kepedulian
orangtua sangat penting bagi perkembangan kita ke depan dan itu yang saat ini
perlu ditanamkan dan diberikan kepada anak-anak.Beliau hanya punya warisan ilmu
dan ketika menuntut harta tidak ada.setiap anak diarahkan untuk punya web
sendiri.
Motivasi mengikuti suatu lomba.
1. Sebagai alas balas dendam, ketika di SD juara satu di raport
tetapi tidak pernah diikut sertakan dalam lomba akademik.
2. Di SMP sudah susah ikut lomba
karena prestasi menurun.di SMA jauh dari harapan.
Memotivasi Diri Saat
Gagal.
Seperti ada pepatah yang memngatakan kegagalan adalah keberhasilan
yang tertunda. Maka ia terapkan pepatah itu.Ketika mengikuti suatu kompeteisi
belia evaluasi diri, instrospeksi diri
ketika kalah.Meskipun kalah tetapi merasa mengikuti ajang itu.
Memiliki produksi PIKI yang akan dinialai.sehingga setiap lomba
yang akan diikuti pasti akan serius menyiapkan karya yang setiap event lomba
tentu karya yang dibuat akan berbeda maka itu akan membuat kita kaya akan
karya. Kaya akan konten, kaya akan karya tulis. Artinya AK akan tetap didapat
dan tetap naik pangkat. Jika beliau
& kali gagal maka beliau punya 7 Produk.
Prestasi bagi beliau hasil capaian yang dinilai sesuai gaya
selingkungnya pada masing-masing event. Prestasi hanya akan dirasakan saat
event tersenbut berlangsung,dan setelah itu kita akan kembali hidup di dunia
nyata, sebagai pengajar dan pendidik danjuga motivator maka prestasi yang
hakiki bagi kita sebagai guru kita
mendidik dan mengajar dan memotivasi siswa sesuai daerah kita masing-masing dan
yang paling utama adalah kita bisa menginspirasi mereka untuk bisa berhasil
karena keberhasilan seorang yang butuh model untuk diguguh dan ditiru.