TIDAK ADA KATA TERLAMBAT
Materi : Motivasi menerbitkan buku
Narasumber : Ibu Lin
Moderator : Ibu Sri Sugiastuti
Peresume : Yohana M.A.Bana.
Anda mungkin bisa menunda tetapi waktu tidak akan menunggu (Benyamin Franklin )
Nara
sumber tanggal 14 Agustus 2020 jam
19.00- 21.00 adalah Dra. Musiin,M.Pd. atau biasa dipanggil Bu Lin oleh
orang-orang disekitarnya. Beliau memiliki hobi membaca buku,
menulis,travelling,dan memasak. Ia lahir di kota Tahu Takwa Kediri pada tanggal
6Juli 1970 dan merupakan seorng guru besar Bahasa Inggris di SMPN I Tarokan
Kediri sejak tahun 1998.
Ia
pertama kali masuk sekolah di tahun 1977-1983 di SDN Kras I Kediri. Kemudian
setelah lulus melanjutkannya ke SMPN Kras dari tahun 1983-1986 dan sekolah lagi
ke SMAN 4 Kediri lulus tahun198. Dari tahun 1989 -1994. Ia melanjutkan ke IKIP
negeri Malang Jurusan Pendidikan bahasa
Inggris. Pendidikan Strata II ditempuh di Universitas
Negeri Surabaya Jurusan Pendidikan Bahasa dan sastra mulai tahun 2006 – 2008.
Kecintaan
akan profesi guru bahasa Inggris membawanya menempuh Short Course di SEAMEO
RELC Singapura tahun 2015.Pegalaman mengajar dimulai dan menjadi dosen pada
tahun 1994 di STKIP PGRI Jombang, STIE Dewantara Jombang dan tutor bagi pekerja asing di PT
Chiel Jedang Jombang.
Di
lingkungan dunia pendidikan,ia aktif menjadi tim pengembang mata pelajaran
Bahasa Inggris dan tim penilai angka kredit guru di tingkat kabupaten Kediri.
Selain mengajar bu Lin juga founder organisasi swadaya masyarakat YAPSI yang
berdiri sejak tahun 1991. Organisasi ini bergerak dalam bidang:
1. Pemberdayaan ekonomi masyarakat , khususnya UMKM bekerja
sama dengan Bank Indonesia Surabaya.
2. Pemberian
bantuan pangan bagi masyarakat miskin posyandu, anak sekolah bekerja sama
dengan word Food Program ( UN-WFP ) di wilayah Surabaya,nGresik dan Sidoarjo.
3. Pemberian
bantuan susu bagi anak-anak SD bekerja sama dengan susu ultar dan Departemen
pertanian Amerika Serikat.
4. Pelatihan
sekolah ramah anakbagi guru-guru SD di kabupaten Sampang bekerja sama dengan
UNICEF.
5. Pendidikan
lingkungan daur ulang samapah bekerja sama dengan Tetra Pak Indonesia danTP UKS
Propinsi Jawa Timur.
6. Pengadaan
perpustakaan kampung dan toilet di kampung-kampug surabaya donasi dari UN WFP.
Nara
sumber malam ini sceritanya sama dengan pak Roma dan ibu Tere sama di group
menulis di gelombang 8. Proses menulis
sampai menerbitkan bukunya yang berjudul LIERASI DIGITAL NUSANTARA sama dengan yang telah disampaikan oleh ibu Tere dan bapak Roma.
Kami
menerima tantangan dari Prof Eko di saat beliau menjadi narsum dan malam itu
juga ia membuat outline buku dari judul
yang telah diberikan prof.Eko.Outline yang
disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Penggunaan
Internet di Indonesia.
2. Media
sosial.
3. Literasi
digital.
4. Ekosistem
Literasi Digital di Nusantara.
5. Literasi
Digital untuk membangun digital Mindsed warga +62
Keesokan
harinya Prof. Eko memberi saya cover buku yang akan di tulis .Semangatnya terus
berkobar untuk segera menyelesaikan buku tersebut. Bekal yang digunakan untuk menulis
buku adalah surat kabar, buku-buku dan penelusuran referensi di internet.
Ibu Lin selalu menyisihkn 10% dari TPP untuk berlangganan surat
kabar,berlanggaanan wifi dan membeli buku-buku yang berhubungan dengan mapael
bahasa Inggris, namun semua buku yang menarik dari berbagai bidang ilmu dibaca
dan dibeli.
Selama
ini tidak pernah terlintas di benak untuk menjadi penulis hanya menjadi pembaca
yang baik. Di awal tahun 2020 ia membuat perencanaan untuk menulis buku di
SKP.Dan keajaiban itu datang dengan mengikuti kelas menulis Om Jay. Ia ingat dengan buku yang berjudul
The Secret ( Law Of Attraction ) karay
Rhonda Byrne,buku ini berceritera tentang rahasia kekuatan pikiran atau gaya
tarik menarik di alam semesta.Pikirannya diawal tahun adalah menulis buku, atas
kehendak Allah menuntunnya mengikuti kelas menulis dan berhasil menulis buku di penerbit mayor.
Ajakan
dari Ibu Lin.
Beliau
mengajak bapak/ibu penulis hebat untuk mengikuti proses memasak buku berjudul
Litersi Digital nusantara.Seandainya buku itu sepiring hidangan,
bapak/ibudiajak berbelanja,meracik dan memasaknya.dan dapat memberi pengalaman
Isi
bukunya berasal dari materi yang disampaikan Prof.Eko di Ekoji Channel yang
berjudul Digital Midset.Materi ini kemudian ia kembangkan berdasarkan referensi
baik surat kabar,buku dan informasi yang
ada di internet. Selain itu pengamatan dalam
kehidupan sehari-hari juga sangat berperan dalam penulisan buku
ini.beliau tertarik menulis buku ini karena berdasarkan data yang dirilis data
statista menunjukan bahwa Indonesia masuk dalam sepuluh negara dengan pengguna
internet terbesar di dunia. Indonesia berada di peringkat ke lima dengan
pengguna internet sebanyak 143,26 juta per Maret 2019.
Di
Bab I ada dua pembahasan yang ditulis
yakni: dalam memaparkan data-data pengguna
internet ia menggunakan data hasil survey APJII. APJII adalahAsosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. Hasil survey tersebut digunakan sebagai
data penulisan dan dipaparkan
berdasarkan pengalaman dan refleksi yang lain. Berikut adalah infografis yang
dicantumkan dibukunya. Berdasarkan data tersebut nampak pengguna terbesar
adalah generasi Z ( data tahun 2018)
kemungkinan besar karena PJJ diera pandemi covid 19, generasi Alpha juga mulai menjadi
pengguna dalam prosentasi terbesar
Pembahasan
tentang jumlah dan karakteristik masing-masing
generasi ini sangat menarik karena
berdasarkan tahun kelahiran dan kondisi tumbuh kembang mereka sangat
mempengaruhi perilaku dalam berinternet.
Generasi
yang lahir antara tahun 1995-2010 adalah generasi Z atau dikenal dengan
iGeneration atau generasi Net. Mayoritas anggota generasi ini masih dibangku
sekolah dan kuliah hanya sebagian kecil
saja yang masuk di dunia kerja. Gedget dan internet telah menjadi bagian dari
kehidupan mereka sejak kecil. Implikasinya mereka menyukai hal yang instan, kenyamanan
dan multi tasking. Popularitas diperoleh diberbagai media sosial melalui
unggahan-unggahan yang menunjukkan style mereka..
Hedonisme
sudah menjadi urat nadi yang tidak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari.
Mereka menyukai berbelanja secara online sekaligus pelaku industri ekonomi
kreatif di dunia maya. Uang tidak lagi untuk investasi seperti yang dilakukan
generasi sebelumnya, namun untuk keperluan fashion, trvelling dan kuliner.
Bab
II. Media Sosial.
Berdasrkan
hasli survey APJII tahun 2018, alasan warganet adalah berkomonikasi,bermedia
sosial dan mencari informasi tentang pekerjaan. Murid-muridnya diajak
menggunakan platform GOOgle Classroom dalam pembelajaran selalu mengatakan
bahwa paketan yang dibeli adalah paketan media sosial.
Bab
II materi yang diberikan adalah sebagai berikut : Berdasarkan data yang dirilis
We Are Sosial, Hootsuite,2020 beberapa media sosial yang sering dipakai adalah
sebagai berikut:
Pembahasan
media sosial mencakup:
1. Pengertian
2. Jenis-jenis
media sosial
3. Kelebihan
dan kekurangan media sosial
Bapak Ibu penulis hebat penggunaan internet yang tidak diimbangi dengan kecerdasan digital atau bahkan menjadi pelaku kejahatan digital. Di Indonesia UU yang mengatur tentang informasi elektronik dan transaksi elektronikdisebut dengan UU ITE. UUITE Pasal 27 adalah pasal-pasalyang sering dilanggar oleh warganet,isi dari UUITE pasal 27 adalah pemaparan tentang jenis-jenis kejahatan siber yang mayoritas sasaran empuknya dalam anak-anak usia 15-19 tahun adalah anak-anak yang berusia rawan.
1. Banyak mencari reverensi.
2. Memvasilidasi
data dengan sumber yang lain, jadi tidak percaya dengan hanya satu sumber.
Proses penulisan buku hanya dilakukan dari rumah.Semua sumber berasal dari
internet, surat kabar,dan buku-buku yang dibeli secara online.
Jika
mapel TIK dihilangkan berarti menuntut semua guru dari semua mapel juga mampu
menggunakan TIK dalam pengajaran, sehingga diajarkan secara aplikatif sesuai
bidang studi. Untuk itu guru-guru wajib memberi pembelajaran tentang bermedia
sosial yang sehat sekaligus memberi sosialisasi
tentang UU ITE.
Perlu
adanya pendidikan tentang literasi digital ,melalui ekosistem keluarga, sekolah
dan masyarakat.
Dan
ini tidaklah mudah, karena banyak anak-anak di usia dini sudah memiliki hp
tanpa kontrol orang tua.
Tantangan
bersama Prof.Eko.
Kendala
terbesar adalah ketika di titik jenuh. Proses penulisan buku ini sangatlah
singkat. Namun sekarang waktu yang sangat singkat yang diberikan Prof Eko agar
kita bisa dapat berlari memenuhi deadline. Seandainya kita diberi waktu longgar
buku ini mungkin belum selesai.
Tantangan
yang berikut adalah berkejaran dengan waktu dan harus menghasilakn karya
terbaik.
Tantangan
berikutnya menghadapi kejenuhan. Buku ini adalh berkah covid 19. Banyak waktu
di rumah dan menghasilkan karya. Setelah hujan pasti ada pelangi. Beliau setiap
hari menulis dan selaesai sebelum malam takbir.
Pesan
terakhir
Pergunakan
internet secara bijak dan ambil manfaatnya untuk kepentingan orang banyak.
Sebagai salah satu pengguna internet terbesar di dunia tentu yang dibutuhkan
adalah pendidikan untuk berinternetsecara sehat danbijak. Di dalam bukunya
menulis tentang manfaat yang diperolehdengan membangun digital mindset.
Motivasi
yang diberikan adalah Tidak ada kata terlambat
untuk memulai sesuatu yang baik. Semua pasti menghasilkan karya yang akan dikenag anak cucu dengan generasi
mendatang. Ide menulis bisa dari mana saja, dari lingkungan keluarga tempat
kerja dan masyarakat selalu semangat dan yakin bahwa ada karya dari tangan
bapak ibu.