Jumat, 04 September 2020

 TIDAK ADA KATA TERLAMBAT

Materi             :  Motivasi menerbitkan buku

Narasumber    :   Ibu Lin

Moderator       :  Ibu Sri Sugiastuti

Peresume        :   Yohana M.A.Bana.

 

Anda mungkin bisa menunda tetapi waktu tidak akan menunggu (Benyamin Franklin ) 

Nara sumber tanggal 14 Agustus 2020  jam 19.00- 21.00 adalah Dra. Musiin,M.Pd. atau biasa dipanggil Bu Lin oleh orang-orang disekitarnya. Beliau  memiliki hobi membaca buku, menulis,travelling,dan memasak. Ia lahir di kota Tahu Takwa Kediri pada tanggal 6Juli 1970 dan merupakan seorng guru besar Bahasa Inggris di SMPN I Tarokan Kediri sejak tahun 1998.

Ia pertama kali masuk sekolah di tahun 1977-1983 di SDN Kras I Kediri. Kemudian setelah lulus melanjutkannya ke SMPN Kras dari tahun 1983-1986 dan sekolah lagi ke SMAN 4 Kediri lulus tahun198. Dari tahun 1989 -1994. Ia melanjutkan ke IKIP negeri Malang Jurusan   Pendidikan bahasa Inggris. Pendidikan Strata II ditempuh di    Universitas Negeri Surabaya Jurusan Pendidikan Bahasa dan sastra mulai tahun 2006 – 2008.

Kecintaan akan profesi guru bahasa Inggris membawanya menempuh Short Course di SEAMEO RELC Singapura tahun 2015.Pegalaman mengajar dimulai dan menjadi dosen pada tahun 1994 di STKIP PGRI Jombang, STIE Dewantara  Jombang dan tutor bagi pekerja asing di PT Chiel Jedang  Jombang.

Di lingkungan dunia pendidikan,ia aktif menjadi tim pengembang mata pelajaran Bahasa Inggris dan tim penilai angka kredit guru di tingkat kabupaten Kediri. Selain mengajar bu Lin juga founder organisasi swadaya masyarakat YAPSI yang berdiri sejak tahun 1991. Organisasi ini bergerak dalam bidang:

1.      Pemberdayaan  ekonomi masyarakat , khususnya UMKM bekerja sama dengan Bank Indonesia Surabaya.

2.      Pemberian bantuan pangan bagi masyarakat miskin posyandu, anak sekolah bekerja sama dengan word Food Program ( UN-WFP ) di wilayah Surabaya,nGresik dan Sidoarjo.

3.      Pemberian bantuan susu bagi anak-anak SD bekerja sama dengan susu ultar dan Departemen pertanian Amerika Serikat.

4.      Pelatihan sekolah ramah anakbagi guru-guru SD di kabupaten Sampang bekerja sama dengan UNICEF.

5.      Pendidikan lingkungan daur ulang samapah bekerja sama dengan Tetra Pak Indonesia danTP UKS Propinsi Jawa Timur.

6.      Pengadaan perpustakaan kampung dan toilet di kampung-kampug surabaya donasi dari UN WFP.

Nara sumber malam ini sceritanya sama dengan pak Roma dan ibu Tere sama di group menulis  di gelombang 8. Proses menulis sampai menerbitkan bukunya yang berjudul LIERASI DIGITAL NUSANTARA  sama dengan yang telah disampaikan  oleh ibu Tere dan bapak Roma.

Kami menerima tantangan dari Prof Eko di saat beliau menjadi narsum dan malam itu juga ia  membuat outline buku dari judul yang telah diberikan prof.Eko.Outline yang   disampaikan adalah sebagai berikut:

1.      Penggunaan Internet di Indonesia.

2.      Media sosial.

3.      Literasi digital.

4.      Ekosistem Literasi Digital di Nusantara.

5.      Literasi Digital untuk membangun digital Mindsed warga +62

Keesokan harinya Prof. Eko memberi saya cover buku yang akan di tulis .Semangatnya terus berkobar untuk segera menyelesaikan buku tersebut. Bekal yang digunakan untuk menulis buku adalah surat kabar, buku-buku dan penelusuran referensi  di internet.  Ibu Lin selalu menyisihkn 10% dari TPP untuk berlangganan surat kabar,berlanggaanan wifi dan membeli buku-buku yang berhubungan dengan mapael bahasa Inggris, namun semua buku yang menarik dari berbagai bidang ilmu dibaca dan dibeli.

Selama ini tidak pernah terlintas di benak untuk menjadi penulis hanya menjadi pembaca yang baik. Di awal tahun 2020 ia membuat perencanaan untuk menulis buku di SKP.Dan keajaiban itu datang dengan mengikuti kelas menulis  Om Jay. Ia ingat dengan buku yang berjudul The Secret  ( Law Of Attraction ) karay Rhonda Byrne,buku ini berceritera tentang rahasia kekuatan pikiran atau gaya tarik menarik di alam semesta.Pikirannya diawal tahun adalah menulis buku, atas kehendak Allah menuntunnya mengikuti kelas menulis  dan berhasil menulis buku di penerbit mayor.

Ajakan dari Ibu Lin.

Beliau mengajak bapak/ibu penulis hebat untuk mengikuti proses memasak buku berjudul Litersi Digital nusantara.Seandainya buku itu sepiring hidangan, bapak/ibudiajak berbelanja,meracik dan memasaknya.dan dapat memberi pengalaman

Isi bukunya berasal dari materi yang disampaikan Prof.Eko di Ekoji Channel yang berjudul Digital Midset.Materi ini kemudian ia kembangkan berdasarkan referensi baik surat kabar,buku dan informasi  yang ada di internet. Selain itu pengamatan dalam  kehidupan sehari-hari juga sangat berperan dalam penulisan buku ini.beliau tertarik menulis buku ini karena berdasarkan data yang dirilis data statista menunjukan bahwa Indonesia masuk dalam sepuluh negara dengan pengguna internet terbesar di dunia. Indonesia berada di peringkat ke lima dengan pengguna internet sebanyak 143,26 juta per Maret 2019.

Di Bab I ada  dua pembahasan yang ditulis yakni: dalam  memaparkan data-data pengguna internet ia menggunakan data hasil survey APJII. APJII adalahAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. Hasil survey tersebut digunakan sebagai data  penulisan dan dipaparkan berdasarkan pengalaman dan refleksi yang lain. Berikut adalah infografis yang dicantumkan dibukunya. Berdasarkan data tersebut nampak pengguna terbesar adalah generasi Z ( data tahun 2018)  kemungkinan besar karena PJJ diera pandemi  covid 19, generasi Alpha juga mulai menjadi pengguna dalam prosentasi terbesar

Pembahasan tentang jumlah dan karakteristik  masing-masing generasi  ini sangat menarik karena berdasarkan tahun kelahiran dan kondisi tumbuh kembang mereka sangat mempengaruhi perilaku dalam berinternet.

Generasi yang lahir antara tahun 1995-2010 adalah generasi Z atau dikenal dengan iGeneration atau generasi Net. Mayoritas anggota generasi ini masih dibangku sekolah  dan kuliah hanya sebagian kecil saja yang masuk di dunia kerja. Gedget dan internet telah menjadi bagian dari kehidupan mereka sejak kecil. Implikasinya mereka menyukai hal yang instan, kenyamanan dan multi tasking. Popularitas diperoleh diberbagai media sosial melalui unggahan-unggahan yang menunjukkan style mereka..

Hedonisme sudah menjadi urat nadi yang tidak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari. Mereka menyukai berbelanja secara online sekaligus pelaku industri ekonomi kreatif di dunia maya. Uang tidak lagi untuk investasi seperti yang dilakukan generasi sebelumnya, namun untuk keperluan fashion, trvelling dan kuliner.

Bab II. Media Sosial.

Berdasrkan hasli survey APJII tahun 2018, alasan warganet adalah berkomonikasi,bermedia sosial dan mencari informasi tentang pekerjaan. Murid-muridnya diajak menggunakan platform GOOgle Classroom dalam pembelajaran selalu mengatakan bahwa paketan yang dibeli adalah paketan media sosial.

Bab II materi yang diberikan adalah sebagai berikut : Berdasarkan data yang dirilis We Are Sosial, Hootsuite,2020 beberapa media sosial yang sering dipakai adalah sebagai berikut:

Pembahasan media sosial mencakup:

1.      Pengertian

2.      Jenis-jenis media sosial

3.      Kelebihan dan kekurangan media sosial

Bapak Ibu penulis hebat penggunaan internet yang tidak diimbangi dengan kecerdasan digital atau bahkan menjadi pelaku kejahatan digital. Di Indonesia  UU yang mengatur tentang informasi  elektronik dan transaksi elektronikdisebut dengan UU ITE. UUITE Pasal 27 adalah pasal-pasalyang sering dilanggar oleh warganet,isi dari UUITE pasal 27 adalah pemaparan tentang jenis-jenis kejahatan siber yang mayoritas sasaran empuknya dalam anak-anak usia 15-19 tahun adalah anak-anak yang berusia rawan.

1.      Banyak mencari reverensi.

2.   Memvasilidasi data dengan sumber yang lain, jadi tidak percaya dengan hanya satu sumber. Proses penulisan buku hanya dilakukan dari rumah.Semua sumber berasal dari internet, surat kabar,dan buku-buku yang dibeli secara online.

Jika mapel TIK dihilangkan berarti menuntut semua guru dari semua mapel juga mampu menggunakan TIK dalam pengajaran, sehingga diajarkan secara aplikatif sesuai bidang studi. Untuk itu guru-guru wajib memberi pembelajaran tentang bermedia sosial yang sehat sekaligus memberi sosialisasi  tentang UU ITE.

Perlu adanya pendidikan tentang literasi digital ,melalui ekosistem keluarga, sekolah dan masyarakat.

Dan ini tidaklah mudah, karena banyak anak-anak di usia dini sudah memiliki hp tanpa kontrol orang tua.

Tantangan bersama Prof.Eko.

Kendala terbesar adalah ketika di titik jenuh. Proses penulisan buku ini sangatlah singkat. Namun sekarang waktu yang sangat singkat yang diberikan Prof Eko agar kita bisa dapat berlari memenuhi deadline. Seandainya kita diberi waktu longgar buku ini mungkin belum selesai.

Tantangan yang berikut adalah berkejaran dengan waktu dan harus menghasilakn karya terbaik.

Tantangan berikutnya menghadapi kejenuhan. Buku ini adalh berkah covid 19. Banyak waktu di rumah dan menghasilkan karya. Setelah hujan pasti ada pelangi. Beliau setiap hari menulis dan selaesai sebelum malam takbir.

Pesan terakhir

Pergunakan internet secara bijak dan ambil manfaatnya untuk kepentingan orang banyak. Sebagai salah satu pengguna internet terbesar di dunia tentu yang dibutuhkan adalah pendidikan untuk berinternetsecara sehat danbijak. Di dalam bukunya menulis tentang manfaat yang diperolehdengan membangun digital mindset.

Motivasi yang diberikan adalah Tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang baik. Semua pasti menghasilkan karya  yang akan dikenag anak cucu dengan generasi mendatang. Ide menulis bisa dari mana saja, dari lingkungan keluarga tempat kerja dan masyarakat selalu semangat dan yakin bahwa ada karya dari tangan bapak ibu.

 

 

 

 

 

 MENAKLUKKAN   TANTANGAN

 


Materi            : Motivasi  menerbitkan buku

Narasumber    :   Ibu Milla

Moderator       :  Ibu Aam Nurhasanah

Peresume        :   Yohana M.A.Bana,

 

Menulis dengan hati maka ide akan mengalir dengan sendirinya. Teruslah menulis dan jangan lupa bahagia. ( Jamila K. Baderan )

Guru penggerak yang berbagi pengalaman pada hari Jumat, 4 September 2020 pukul 19.00 – 21.00 WIB diWA Group Guru menulis PGRI gelombang 15.

BIOGRAFI PENULIS

Dilahirkan di Sidodadi, tanggal 14 juni 1978 dengan nama lengkap Jamila K. Baderan. Biasa dipanggil dengan sapaan Mila. Merupakan anak pertama dari 3 bersaudara pasangan Bapak H. Abd. Razak K. Baderan (Alm) dan Ibu Hj. Anice Y. Sulingo.

Mengawali Pendidikan di TK Negeri Pembina Palu lulus tahun 1985. Menempuh pendidikan SD di SDN Tanamodindi II Palu lulus tahun 1991, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 8 Gorontalo dan lulus tahun 1994, selanjutnya ke SMK Negeri 1 Gorontalo lulus tahun 1997. Kemudian mengenyam pendidikan di Perguruan Tinggi Universitas Negeri Gorontalo untuk program studi D2 PGSD selesai tahun 2009, melanjutkan Strata 1 jurusan PGSD di Perguruan  Tinggi yang sama selesai tahun 2011. Melanjutkan S2 di Program Pascasarjana UNG jurusan Pendidikan Dasar dari tahun  2016-2018. Selain aktif sebagai ketua KKG, juga aktif sebagai Ketua Bidang pada beberapa organisasi kependidikan seperti IGI Wilayah Prop.Gorontalo, Komunitas Guru Kreatif, GoSmart, dan juga sebagai trainer Office 365.

Sebagai seorang guru banyak kegiatan/lomba yang pernah diikuti, diantaranya :

1.      Juara I Guru Berprestasi Tkt. Kota Gorontalo tahun 2018

2.      Juara II Guru Berprestasi Tingkat Prop. Gorontalo tahun 2018

3.      Peserta 1000 Guru ke Luar Negeri yaitu Short Course Enhancing Primary/ Secondary Mathematics Learning In the STEM Environment di SEAMEO RECSAM Penang, Malaysia tahun 2019.

4.      Pemakalah pada beberapa Seminar baik secara Lokal, Nasional, maupun Internasional

Beberapa karya yang pernah di tulis diantaranya:

1.      Pengembangan Soal HOTS Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Melatih Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas VI SD (Jurnal Pedagogika, 2017)

2.      Deskripsi Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Model Pembelajaran Berbasis Soal Higher Order Thinking (Hot) Di Kelas VI Sdn No. 80 Kota Tengah Kota Gorontalo (Prosiding Sendimat VI, 2018)

3.      Kwartet Media Bermain dan Belajar (2018)

4.      Ekspektasi VS Realitas (2019)

5.      Design Thinking Meningkatkan Keterampilan Abad 21 dengan Konsep Merdeka Belajar (2020).

 

PENGALAMAN MENULIS BUKU

Pengalaman menulis baru saja ditekuni. Bermula  dari pensaran karena pak alphian dan ibu Tere yang rajin sekali posting cerita dan artikel setiap hari. Selang beberapa hari kemudian mrndapat postingan untuk bergabung di WA group menulis angkatan 5. Inilah awal beliau bertemu dengan om Jay sang inspirator. Melalui para narasumber hebat yang dihadirkanoleh om Jay di setiap webinar ia  banyak mendapat pengetahuan serta sharing pengalaman diantaranya pak dedi Dwitagama, paman Apiq, Prof Eko Endrajit,dan nara sumber hebat lainnya.

TAKLUKKAN TANTANGAN TERGILA

Menulis itu adalah sebuah pilihan. Baginya pribadi menulis adalah sebuah tantangan.  Pada awal bergabung di group menulis ia merasa berat dan tak sanggup. Bukan karena tidak punya ide,tapi bingung harus mulai menulis dari mana. Untung Om Jay paling jago memberi kami tantangan menulis, beliau juga paling mengerti karakter kamidan selalumemberi motivasi.  Pada hari selasa tepatnya tanggal 14 April 2020 Om Jay menghadirkan Prof. Eko Indrajit sebagai narasumber. Ia sangat kagum dengan Prof yang satu ini. Selain terkenal cerdas,super ramah,baginya pribadi,Prof. Adalah satu-satunya yang memberi tantangan tergila. Sebab kami hanya diberi waktu satu minggu. Mereka  diberi ruang untuk memilih salah satu tema yang ada diekoji channel. Mereka juga hanya diberi waktu semalam untuk mengambil keputusan. Besoknya sudah harus menyetor judul dan daftar isi (outline)

Terjadi goncangan dalam diri mereka terima... tolak... terima nanti bagaimana, tolak juga sayang . Ibarat orang mabuk asmara, Selama dua hari ia tidak bisa tidur  dan makan enak. Akhirnya sampailah beliau pada kata nekat pada hari Juma,17 April 2020  dengan harap-harap cemas karena sudah telat dari deadline yang diberikan,ia mencoba mengirim Wa dan menyatakan kesanggupanya menerima tantangan Prof. Eko. Beliau diberi kesempatan dan harus langsung menyerahkan Bab I di hari Sabtu. Konsekwensi dari nekat maka harus jatuh bangun dan berjuang ‘menaklukan tantangan”. Kalimat ini kemudian diabadikan dalam satu judul bab buku”Design Thinking Membangun Generasi Emas dengan konsep merdeka belajar”

NEKAT BERBUAH MANIS.

Konsisten dan fokus, kunci menuju sukses. Semua memang berawal dari kata “nekat” namun modal nekat tanpa konsistensi adalahnol besar. Ia sudah membuktikannya. Bukan hanya dalam menerima tantangan menulis, tapi dalam pembelajaran dan kesharian halinipun dilakukannya. Buku Design Thinking adalah salah satu bukti bahwa resiko terbaik dari sebuah kenekatan adalah penerimaan dan pengakuan. Baginya menulis harus didasari oleh tiga hal  yaitu : Niat, tekad dan nekat. Ketiga hal ini berkaitan erat dan saking melengkapi. Niat merupakan tujuan yang ingin dicapai. Pencapaian yang maksimal membutuhkan tekad ( keinginan yang kuat) danuntuk mewujudkan tekad tersebut kita harus nekat dalam arti memiliki keberanian. Tiga hal dimaksud juga sanagt diperlukan dalam upaya meningkatkan ketrampilan abad 21 peserta didik. Guru selaku agen perubahan harus mampu bersikap profesional baik dalam kapasitasnya sebagai tenaga pendidik, anggota keluarga maupun sebagai anggota masyarakatsecara mendalam upaya tersebut dikupas tuntas dalam buku karya bersama Prof. Eko Indrajit.

TRIK- TRIK MENULIS

Mewujudkan satu karya dalam waktu singkat tentu bukanlah hal yang mudah.Apalagi  baginya yang merupakan seorang penulis pemula. Tentunya banyak kendala yang dihadapinya. Namun berkat niat, tekad dan nekat karya tersebut termasuk salah satu karya yang lolos mulus di penerbit mayor. Hal ini juga tentunya tidak terlepas dari bimbingan Prof. Eko yang sudah mendampingi mereka dari awal, proses editing, hingga menghubungkan mereka dengan penerbit mayor.. mereka juga ada di kelas Prof Eko Program September ceria. Isya Allah kita semua yang tergabung dalam group menulis bisa menerbitkan buku di penerbit mayor.

Trik menulis buku dalam seminggu yangia lakukan cukup simpel .Selain tiga hal yang sudah diungkapkan tadi kita juga harus fokus dan konsisten. Intinya tulislah apa yang terlintas sesegra mungkin. Jangan ditunda teruslah menulis. Abaikan masalah ejaan, tanda baca dan lain sebagainya.selesaikan dulu hingga tuntas.Terakhir baru kita melakukan editing. Untuk editing kita bias melakukannya  sendiri atau meminta bantuan teman atau orang lain yang ahli untuk melakuakn editing. Untuk ketentuan halaman tergantung pada penerbit. Penerbit mayor biasanya 75 halaman demikian juga halnya jenis dan ukuran huruf.Sesuai ketentuan pihak penerbit. Ketika kami menerima tantangan menulis dalam seminggu kami diminta untuk menulis buku dealam jumlah 100-200 halaman.  Sempat bingung juga untuk memenuhi jumlah tersebut bahkan ia sendiri sempat blank  ide. Bila sudah mentok saatnya menjadi referensi dan dengarkan youtube dari sumber lain sebanyalk-banyaknya.

Menimati musik juga adalah salah satu treatment yang dapat kita lakukan untuk mengembalikan kesegaran ide yang terbang entah kemana plus meningkatkan imun.

Inti menulis buku dalam seminggu bukan kecepatan tetapi fokus. Kesulitan terbesarnya adalah mendapatkan referensi yang sesuai. Hal inil ah yang kami keluhkanpada Prof. DanProf selalu memberi motivasi kepada mereka untuk terus fokus dan semangat.

RANGKUMAN TANYA-JAWAB.

Kiat mencari referensi cepat tentunya melalui web browser. Kita bisa mendapatkan banyak referensi, maupun jurnal nasional daninternasional sesuai kajian kita.

Untuk mendapatkankiat yang cocok, kembali pada gaya menulis kita. Pandai-pandailah memilih kiat yang sesuai. Memang kadang kita dikejar deadline, tipsnya adalah mampu membangun komnikasi yang baik.

Buku Design Thinking banyak bercerita tentang bagaimana seharusnya guru menjadi sosok profesional dalam menyiapkan generasi emas yang memiliki ketrampilan abad 21. Untuk memenuhi tantangan tersebut tentunya guru dituntut harus mampu berinovasi dan berkreatifitas. Design Thinking merupakan sebuah pendekatan yang dapat menuntun danmenjembatani pencapaian visi dan misi pendidikan Indonesia kearah yang lebih baik, maju dan berkualitas.

Konsep buku Design Thinking adalah tentang bagaimana guru berpikir desain agar mampu merancang pembelajaran  yang bermakna terkait dengan usaha meningkatkan ketrampilan abad 21 bagi peserta didik yang disiapkan bagi generasi emas 2045. Buku ini diterbitkan dengan tujuan agar para pendidik dengan tenaga kependidikan dapat membuka wawasan, bahwa inovasi dalam pembelajaran adalah salah satu kunci mewujudkanpembelajaran yang bermakna. Pembelajaran tidak harusselaludibatasi oleh ruang dan waktu. Pembelajaran harus mampu membangun kompetensi menjadi sebuah potensi yang berkualitas. Sasaran utama dari buku ini adalah guru dan tenaga kependidikan termasuk didalamnya para mahasiswa dan praktisis kependidikan. Makana buku ini tidak sebatas hanya format pemikiran tetapi bagaimana aktualisasi nyata dari berpikir desain.

Transformasi kinerja guru selama pandemi tentunya tergantung dari sisi mana kita melihatnya. Segala sesuatu selalu adaplus minus. Baginya dilihat dari kompetensi.  Banyak guru yang bertransformasi kearah yang lebih baik.Misalnya terkait dengan kemampuan TIK Jika sebelumnya hal ini dianggap hal yang tidak perlu /biasa saja. Dengan adanya pandemi maka mau tidak mau guru harus mapu mengelola pembelajaran secara daring menggunakan berbagai aplikasi berbasis teknologi. Guru juga jadi mahir membuat PPT,Video  pembelajaran,mengelola MLS dan lain sebagainya

Menjaga konsisten memang menjadi hal yang sulit dilakukan. Untuk bisa konsisten,tentunya kita harus mampu dan pandai memanage waktu dan mood kita sehingga saat itu rasanya berat sekali menuntaskan buku dalam seminggu. Yang paling banyak mengahabiskan waktu adalah mencari ide apalagi yang menjadilanjutan tulisan kita.cara yang dilakukan saat itu adalah melibatkan orang lain dalam proses mencari referensi, termasuk urusan mengetik, beruntung anaknya yang besar  diminta tolong. Saat mereka sibuk mencari saya gunakan waktu   untuk rebahan sekaligus mengumpulkan ide-ide berikutnya.Jadi untuk konsisten dengan waktu jangan sungkan untuk melibatkan orang lain yang dekatyang kita percayai.

PESAN TERAKHIR.

Sahabat guru hebat, menulis adalah sebuah kegiatan yang berawal dari niat. Semakin kuat tekad kita mengawali niat tersebut maka kita akan menjadi nekat. Nekat untuk mentuntaskan tulisan kita apapun,dimanapun,dan dalam kondisi apapun. Menulis dengan hati maka ide akan mengalir dengan sendirinya. Teruslah menulis dan jangan lupa bahagia.

 

  GURUKU TERCINTA.   ENAM TAHUN YANG LALU     ENGKAU MENYAMBUT AKU DISINI…   ENG...