Sabtu, 21 September 2024

Renungan Harian

 
Hari Minggu/ Tanggal 22 Sepetember 2024.
Tema: Diam Bersama dalam Dunia yang Satu Ini
Firman Tuhan: Mazmur 46:11.
 

Firman Tuhan: "Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi." (Mazmur 46:11) 

Pada zaman dulu: Mazmur 46 ditulis di tengah situasi yang penuh dengan guncangan dan kekacauan, baik dari ancaman perang maupun bencana alam. Di tengah ketidakpastian, Allah memanggil umat-Nya untuk berhenti, diam, dan menyadari bahwa Dia adalah Allah yang berdaulat. Ini adalah panggilan untuk menenangkan hati dan menyerahkan segala kekhawatiran kepada Tuhan yang memerintah atas segala sesuatu. Diam di hadapan-Nya berarti mengakui kekuasaan-Nya dan percaya bahwa Dia tetap memegang kendali, meskipun dunia sedang kacau.

Pada zaman sekarang: Dalam dunia yang serba cepat dan penuh hiruk-pikuk, diam adalah sesuatu yang langka. Kita hidup di tengah kebisingan informasi, tekanan pekerjaan, dan berbagai kekhawatiran hidup. Di tengah segala kebisingan ini, Tuhan memanggil kita untuk berhenti sejenak, untuk diam bersama-Nya dan menyadari kehadiran-Nya. Firman ini relevan bagi kita saat ini sebagai ajakan untuk menemukan ketenangan dalam Tuhan dan membiarkan Dia berbicara dalam keheningan hati kita. Dengan diam, kita bisa kembali menyelaraskan hidup kita dengan kehendak-Nya dan merasakan damai-Nya yang melampaui segala akal pikiran dan seluruh kemampuan kita.

Pada zaman akan datang: Ke depan, dunia mungkin akan semakin bising dengan kemajuan teknologi dan tuntutan hidup yang semakin meningkat. Namun, kebutuhan untuk berdiam di hadapan Tuhan akan semakin penting. Dalam keheningan, kita dapat menemukan kekuatan untuk menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian. Tuhan tetap setia, dan panggilan-Nya untuk berdiam di hadapan-Nya tidak akan pernah berubah. Dengan diam, kita menyiapkan hati untuk melihat pekerjaan Tuhan yang lebih besar, baik dalam hidup kita sendiri maupun dalam dunia yang sedang menuju penggenapan rencana-Nya.

Refleksi:

Apakah saya sering meluangkan waktu untuk diam di hadapan Tuhan di tengah kesibukan hidup ini?

Bagaimana diam dapat membantu saya lebih menyadari kehadiran dan pimpinan Tuhan dalam hidup saya?

Apakah saya percaya bahwa Tuhan tetap memegang kendali, bahkan ketika saya tidak mengerti apa yang sedang terjadi di sekitar saya?

Doa: Ya Tuhan, dalam dunia yang penuh kebisingan dan kekacauan, kami datang kepada-Mu untuk berdiam dan merasakan kehadiran-Mu. Ajari kami untuk berhenti sejenak dan mengenal bahwa Engkaulah Allah yang memegang kendali atas segalanya. Tolonglah kami menemukan ketenangan dalam kasih dan kuasa-Mu, sehingga kami dapat menjalani hidup ini dengan damai dan penuh pengharapan. Berikan kami kekuatan untuk mempercayai-Mu dalam setiap situasi, dan tuntunlah kami dalam keheningan untuk mendengar suara-Mu. Di dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin.

 

Renungan Harian

 

Tanggal, 21 Sepetember 2024.
Tema : Membangun Hidup Bersama dalam Dunia yang Beragam
Firman Tuhan: Kolose 3: 15.

 


Firman Tuhan: " Hendaklan damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah." (Kolose 3:15)

Pada zaman dahulu, perbedaan suku, bangsa, dan keyakinan juga menjadi tantangan besar bagi orang percaya. Jemaat di Kolose, seperti banyak jemaat Kristen mula-mula, terdiri dari orang-orang yang datang dari berbagai latar belakang yang berbeda, termasuk Yahudi dan non-Yahudi. Rasul Paulus mengajarkan bahwa dalam Kristus, semua orang dipanggil untuk hidup bersama sebagai satu tubuh, meskipun ada perbedaan di antara mereka. Damai sejahtera Kristus adalah kunci untuk mengatasi segala perbedaan dan menciptakan harmoni di tengah keberagaman.  

Pada saat ini, dunia semakin beragam dalam hal budaya, agama, bahasa, dan cara pandang. Di tengah globalisasi, kita sering dihadapkan pada realitas keberagaman ini. Dalam banyak hal, perbedaan ini bisa menjadi sumber kekayaan, tetapi tanpa pemahaman dan kasih, keberagaman juga bisa menjadi sumber konflik. Firman Tuhan mengajarkan kita untuk hidup dalam damai, menerima keberagaman sebagai bagian dari panggilan kita sebagai tubuh Kristus. Kita diajak untuk hidup dalam kasih, saling menghormati, dan bekerja sama demi kebaikan bersama.

Di Zaman yang datang: Di masa depan, keberagaman akan semakin terasa dalam kehidupan sehari-hari, dengan teknologi dan migrasi yang terus berkembang. Tantangan untuk membangun hidup bersama di tengah perbedaan akan semakin besar. Namun, panggilan Tuhan tetap sama: untuk hidup dalam damai, menjadi satu tubuh yang memancarkan kasih Kristus. Di masa yang akan datang, damai sejahtera Kristus akan menjadi pondasi yang makin penting untuk membangun masyarakat yang harmonis dan adil. Kerukunan yang kita bangun sekarang adalah bayangan dari kerajaan Allah yang sempurna, di mana segala bangsa dan bahasa bersatu dalam damai sejahtera-Nya.

 

Refleksi:

Bagaimana saya memperlakukan orang lain yang berbeda keyakinan atau latar belakang dengan saya?

Apakah saya sudah membangun hidup bersama dengan orang-orang yang berbeda dalam kasih Kristus?

Bagaimana saya bisa menjadi pembawa damai dalam lingkungan yang beragam?

Doa: Tuhan yang Mahakuasa, kami bersyukur atas keberagaman yang Kau ciptakan di dunia ini. Kami menyadari bahwa dalam perbedaan, Engkau memanggil kami untuk hidup bersama dalam damai sejahtera. Tolonglah kami untuk senantiasa menempatkan kasih di atas segala perbedaan, menghormati satu sama lain, dan membangun hidup yang saling mendukung. Bimbing kami untuk menjadi pembawa damai di tengah keberagaman, sehingga dunia ini semakin mencerminkan kerajaan-Mu. Di dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.

 

 

 

  GURUKU TERCINTA.   ENAM TAHUN YANG LALU     ENGKAU MENYAMBUT AKU DISINI…   ENG...