Tanggal 25 Sepetember 2024.
Tema :Kesatuan di dalam Tubuh Kristus
Firman Tuhan : 1 Korintus 12:12
Ayat renungan I Korintus 12:12
“Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus.”
Tubuh Kristus adalah simbol dari gereja yang terdiri dari berbagai anggota dengan fungsi yang berbeda. Namun, meski ada keberagaman, kesatuan di dalam Kristus adalah kunci bagi terwujudnya kerukunan sejati di antara umat beriman. Kesatuan ini bukan hanya berlaku pada zaman dulu, tetapi sepanjang sejarah gereja hingga masa kini dan masa yang akan datang.
Kesatuan di Berbagai Zaman
1. Zaman Dulu (Gereja Perdana) Pada zaman rasul-rasul, meski ada latar belakang budaya dan bahasa yang berbeda, gereja berjuang untuk menjaga kesatuan dalam menghadapi tantangan penganiayaan dan perpecahan. Sebagai contoh, Rasul Paulus menegur perpecahan di antara jemaat Korintus dan menekankan pentingnya satu tubuh dalam Kristus.
2. Abad Pertengahan Meski menghadapi masa-masa sulit, seperti skisma besar dalam gereja, Tuhan tetap menjaga inti dari tubuh Kristus. Para biarawan, penginjil, dan tokoh gereja di zaman ini tetap bekerja sama dalam doa, karya, dan iman. Para biarawan seperti Fransiskus dari Assisi membawa semangat kesatuan melalui pelayanan kasih kepada sesama.
3. Zaman Sekarang Di dunia modern yang kompleks, gereja juga dihadapkan pada perbedaan-perbedaan dalam budaya, politik, dan teologi. Namun, ketika setiap anggota tubuh Kristus bersatu dalam tujuan yang sama, yaitu menyebarkan kasih dan Injil, gereja menjadi terang di tengah masyarakat yang terpecah. Kita melihat kesatuan dalam aksi kemanusiaan bersama, seperti saat gereja-gereja dari berbagai denominasi berkumpul untuk menolong korban bencana alam.
4. Zaman yang Akan Datang Kesatuan tubuh Kristus di masa mendatang akan terus diuji, tetapi juga akan menjadi tanda bagi dunia akan karya Kristus. Dalam Wahyu, kita diberikan gambaran bahwa segala bangsa, suku, dan bahasa akan datang bersama-sama menyembah Anak Domba Allah. Ini menunjukkan bahwa kesatuan adalah tujuan akhir dari rencana Tuhan bagi umat-Nya.
Ilustrasi
Bayangkan sebuah tubuh manusia. Setiap bagian tubuh memiliki perannya sendiri—tangan untuk bekerja, kaki untuk berjalan, mata untuk melihat. Jika satu bagian tubuh merasa tidak penting, tubuh tidak akan bekerja dengan baik. Begitu juga dengan gereja. Jika satu anggota merasa tidak diperlukan atau penting, maka tubuh Kristus akan kehilangan fungsinya.
Sebagai contoh nyata, lihatlah sekelompok pemain orkestra. Orkestra adalah kelompok musisi yang memainkan alat musik bersama. Masing-masing memainkan alat musik yang berbeda, tapi mereka mengikuti satu konduktor. Jika ada satu yang tidak mengikuti, maka suara yang harmonis akan rusak. Begitu pula di dalam gereja, kita harus berfungsi dalam kesatuan, mengikuti arahan Kristus sebagai kepala gereja.
Refleksi
Bagaimana kita bisa menjaga kesatuan di dalam tubuh Kristus dalam kehidupan sehari-hari? Apakah kita saling mendukung, menghargai perbedaan, dan berfokus pada tujuan bersama sebagai umat Allah? Ketika kita memahami bahwa kita semua adalah bagian dari tubuh yang satu, kita dipanggil untuk membangun, bukan menghancurkan, melalui kata-kata dan tindakan kita.
Mungkin kita perlu merenungkan apakah kita telah menjadi anggota tubuh yang berfungsi dengan baik atau justru menjadi penyebab disfungsi? Apakah kita telah memberikan dukungan kepada saudara-saudara kita di dalam Kristus atau justru menjadi penghalang dalam pelayanan?
Doa
Bapa Surgawi, kami bersyukur karena Engkau telah mempersatukan kami dalam tubuh Kristus. Meskipun kami memiliki latar belakang, bakat, dan panggilan yang berbeda, kami tetap satu di dalam-Mu. Ajarlah kami untuk saling mendukung dan menghargai setiap anggota tubuh Kristus. Biarlah kami menjadi terang bagi dunia, memancarkan kasih dan kesatuan yang mencerminkan kasih-Mu. Tuntun kami agar di setiap zaman, umat-Mu terus hidup dalam harmoni dan kerukunan, hingga kedatangan Yesus kembali. Amin.