Senin, 14 Oktober 2024

 

GURUKU TERCINTA.

  ENAM TAHUN YANG LALU

  ENGKAU MENYAMBUT AKU DISINI…

  ENGKAU MENGAJARKU PENUH PERJUANGAN

  DEMI KEBAIKANKU.

 

ENGKAU MENGAJARKU DENGAN BERBAGAI CARA

GELORA SUARAMU …KADANG MENGHANYUTKANKU

DERAP LANGKAHKU MEMBUAT JANTUNGKU BERDEBAR

INGINKU BERSEMBUNYI DARIMU.

 

KETIKA ENGKAU TERSENYUM….

HATIKU KEMBALI KUAT DAN TEGUH

SENYUMMU MEMBERIKU SEMANGAT

ENGKAU PASTI MENOLONGKU.

 

OH…GURUKU TERCINTA

TANPAMU AKU TIDAK BISA MEMBACA

TANPAMU AKU TIDAK BISA MENULIS

TERIMA KASIH GURUKU.

 

                                                                                                                            KARYA:                                    ADELA BANA                                                                           

                                                                                                                            

 

 

 Puisi:               SEKOLAHKU TERCINTA


DI SINI….DI SEKOLAHKU INI

AKU DATANG DAN MENIMBA ILMU

SUNGAI ILMU YANG MENGALIR DAN TERUS MENGALIR

DARI BAPAK IBU GURUKU DI SEKOLAH INI.

 

HARI DEMI HARI BEGITU BERLALU

PAGI HARI YANG CERAH MENJADI KESAKSIANKU

SIANG HARI YANG TERIK MENEMANIKU DALAM PERJALANAN

DATANG DAN PULANG DARI  SEKOLAHKU.

 

OH… GURU-GURUKU YANG TERCINTA

SUSAH DERITA ENGKAU MENGAJARKU

           TERKADANG AKU DIMARAHI…

                      TERKADANG AKU DIBENTAK…

                       NAMUN SEMUANYA ITU DEMI KEBAIKAN KU.

 

           TERIMA KASIHKU GURUKU TERCINTA

           TERIMA KASIH UNTUK PERJUANGANMU

          TERIMA KASIH BAPAK IBU GURU

           KAN KUKENANG SEPANJANG MASA.

 

                                                                        KARYA ANDINI TAOPAN.                  

Kamis, 26 September 2024

Renungan Harian

 

anggal 27 September 2024
Tema : Menciptakan Kerukunan Melalui Doa
Firman Tuhan: I Timotius 2:1

Ayat Alkitab: "Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat, dan ucapan syukur untuk semua orang" (1 Timotius 2:1).


Pendahuluan:
 Salah satu cara terbaik untuk menciptakan kerukunan adalah dengan mendoakan sesama. Doa tidak hanya memperkuat hubungan kita dengan Tuhan, tetapi juga memiliki kuasa untuk menyatukan hati yang berbeda. Dalam sejarah manusia, dari zaman dahulu hingga sekarang, doa selalu menjadi jembatan yang menghubungkan perbedaan dan menyatukan komunitas dalam kasih dan kedamaian.

Kerukunan Melalui Doa di Zaman Dahulu: Di zaman dahulu, orang-orang percaya sering mengandalkan doa untuk memohon perlindungan, perdamaian, dan kesatuan di tengah konflik. Doa syafaat yang dinaikkan oleh para nabi dan imam tidak hanya mendekatkan mereka kepada Tuhan, tetapi juga membawa penghiburan dan harapan bagi orang-orang yang sedang mengalami tekanan. Contoh nyata adalah Musa yang berdoa untuk bangsa Israel ketika mereka memberontak. Doanya menyatukan hati umat dan memohon pengampunan dari Tuhan.

Kerukunan di Abad Pertengahan: Di abad pertengahan, gereja memainkan peran penting dalam menciptakan kerukunan melalui doa. Biara-biara menjadi tempat para biarawan dan biarawati berdoa secara teratur bagi perdamaian dunia. Ketika terjadi perang atau perpecahan, banyak orang mencari kekuatan dalam doa untuk meredakan ketegangan. Salah satu contoh adalah doa yang dipanjatkan untuk perdamaian selama Perang Salib, meskipun banyak kekerasan terjadi, doa tetap menjadi elemen yang menyatukan orang-orang dalam pengharapan akan perdamaian.

Kerukunan di Masa Kini: Saat ini, kita hidup di dunia yang penuh dengan perbedaan pandangan, keyakinan, dan budaya. Namun, doa tetap menjadi alat yang kuat untuk menciptakan kerukunan. Doa-doa yang dinaikkan dalam komunitas lintas agama dan doa syafaat bagi orang lain membuka hati kita untuk mengasihi dan menghargai orang-orang dari latar belakang yang berbeda. Contoh nyata bisa kita lihat dalam berbagai acara doa bersama lintas agama, di mana orang-orang dari berbagai keyakinan berdoa untuk perdamaian dan kerukunan.

Kerukunan di Masa Mendatang: Kerukunan melalui doa akan terus menjadi harapan kita untuk masa yang akan datang. Meskipun tantangan keragaman dan perpecahan mungkin akan semakin besar, kita percaya bahwa melalui doa, generasi mendatang akan terus dipersatukan dalam kasih Tuhan. Doa membawa kita pada pengharapan bahwa meskipun dunia berubah, kasih Tuhan tidak berubah, dan kita dipanggil untuk terus mendoakan sesama.

Refleksi: Apakah kita sudah rutin mendoakan orang lain, terutama mereka yang mungkin berbeda pandangan dengan kita? Apakah doa-doa kita mencerminkan kasih yang tidak memihak, seperti yang diajarkan Yesus? Melalui doa, kita tidak hanya mendekatkan diri kepada Tuhan, tetapi juga membangun jembatan kerukunan dengan sesama. Tuhan mengundang kita untuk menjadi agen perdamaian di dunia ini dengan mendoakan orang lain, baik yang kita kenal maupun yang tidak.

Doa: Tuhan yang Maha Kasih, terima kasih atas anugerah doa yang Engkau berikan kepada kami. Ajarkan kami untuk terus mendoakan sesama tanpa memandang perbedaan. Satukan hati kami melalui doa, agar kami dapat hidup dalam kerukunan dan perdamaian dengan semua orang. Kiranya doa-doa kami membawa kasih dan kedamaian kepada dunia, seperti yang Engkau kehendaki. Dalam nama Yesus kami berdoa, Amin.

Rabu, 25 September 2024

Renungan Harian

 

Tanggal : 26 Sepetember 2024
Tema  Renungan : Berjalan dalam Kerendahan Hati
Firman Tuhan : Efesus 4:2

Firman Tuhan: Efesus 4:2    "Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu."

Kerendahan hati adalah fondasi bagi hubungan yang penuh damai dan kerukunan. Saat kita menanggalkan ego dan bersikap rendah hati, kita membuka jalan bagi hubungan yang harmonis dengan sesama. Firman Tuhan dalam Efesus 4:2 menasihati kita untuk senantiasa rendah hati, lemah lembut, dan sabar, yang pada akhirnya menciptakan ikatan kasih yang kokoh.

Kerendahan Hati dari Zaman ke Zaman

Sejak dahulu, kerendahan hati telah menjadi kualitas yang menghubungkan umat manusia dengan sesamanya dan dengan Tuhan.

·         Zaman Dulu: Pada masa Alkitab, kita melihat contoh Abraham yang dengan rendah hati memilih untuk mengalah dalam konflik dengan Lot (Kejadian 13:8-9). Sikap ini membawa damai dan menunjukkan bagaimana kerendahan hati membuka jalan bagi kerukunan.

·         Abad Pertengahan: Pada era ini, banyak tokoh gereja, seperti Fransiskus dari Assisi, hidup dalam kerendahan hati, meninggalkan kemewahan duniawi untuk melayani sesama. Kerendahan hati ini menjadi cerminan kasih Allah dan menciptakan hubungan yang harmonis di komunitas.

·         Sekarang: Di dunia modern, kerendahan hati adalah kunci untuk mengatasi perselisihan yang sering terjadi akibat perbedaan pendapat dan budaya. Ketika kita rendah hati, kita dapat mendengarkan orang lain, menghindari konflik, dan menciptakan perdamaian.

·         Yang Akan Datang: Di masa depan, kerendahan hati akan terus menjadi jalan menuju kerukunan di tengah masyarakat yang semakin kompleks. Tanpa kerendahan hati, hubungan kita dengan sesama bisa rusak oleh keangkuhan dan egoisme. Namun, dengan sikap rendah hati, kita akan mampu membangun komunitas yang penuh kasih dan damai.

Refleksi

Terkadang, kita merasa bahwa bersikap rendah hati membuat kita lemah atau rentan. Namun, dalam pandangan Tuhan, kerendahan hati adalah kekuatan. Tuhan memanggil kita untuk meneladani Kristus, yang dalam segala hal menunjukkan kerendahan hati yang sempurna, bahkan sampai mati di kayu salib. Ketika kita memilih kerendahan hati, kita mengizinkan Tuhan bekerja melalui kita untuk membawa kerukunan dan kasih di tengah-tengah komunitas kita.

Contoh Nyata

Bayangkan sebuah komunitas di mana setiap orang saling mendahulukan kepentingan yang lain. Misalnya, dalam sebuah keluarga atau gereja, jika setiap anggotanya bersikap rendah hati, bersedia mengalah, dan mengutamakan kasih, maka hubungan yang terjalin akan penuh dengan kedamaian dan sukacita. Sebaliknya, jika ego dan keangkuhan yang menguasai, maka konflik akan terus terjadi.

Doa

Tuhan, ajarlah kami untuk berjalan dalam kerendahan hati, seperti yang telah Engkau ajarkan melalui Yesus Kristus. Berikan kami kekuatan untuk menanggalkan ego kami dan mengutamakan kasih dalam setiap hubungan. Kami rindu hidup dalam kerukunan dengan sesama, seperti yang Engkau kehendaki. Amin.

 

Selasa, 24 September 2024

Renungan Harian

 

Tanggal 25 Sepetember 2024.
Tema :Kesatuan di dalam Tubuh Kristus
Firman Tuhan : 1 Korintus 12:12

 Ayat renungan I Korintus 12:12

“Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus.”


Tubuh Kristus adalah simbol dari gereja yang terdiri dari berbagai anggota dengan fungsi yang berbeda. Namun, meski ada keberagaman, kesatuan di dalam Kristus adalah kunci bagi terwujudnya kerukunan sejati di antara umat beriman. Kesatuan ini bukan hanya berlaku pada zaman dulu, tetapi sepanjang sejarah gereja hingga masa kini dan masa yang akan datang.

Kesatuan di Berbagai Zaman

1. Zaman Dulu (Gereja Perdana) Pada zaman rasul-rasul, meski ada latar belakang budaya dan bahasa yang berbeda, gereja berjuang untuk menjaga kesatuan dalam menghadapi tantangan penganiayaan dan perpecahan. Sebagai contoh, Rasul Paulus menegur perpecahan di antara jemaat Korintus dan menekankan pentingnya satu tubuh dalam Kristus.

2. Abad Pertengahan Meski menghadapi masa-masa sulit, seperti skisma besar dalam gereja, Tuhan tetap menjaga inti dari tubuh Kristus. Para biarawan, penginjil, dan tokoh gereja di zaman ini tetap bekerja sama dalam doa, karya, dan iman. Para biarawan seperti Fransiskus dari Assisi membawa semangat kesatuan melalui pelayanan kasih kepada sesama.

3. Zaman Sekarang Di dunia modern yang kompleks, gereja juga dihadapkan pada perbedaan-perbedaan dalam budaya, politik, dan teologi. Namun, ketika setiap anggota tubuh Kristus bersatu dalam tujuan yang sama, yaitu menyebarkan kasih dan Injil, gereja menjadi terang di tengah masyarakat yang terpecah. Kita melihat kesatuan dalam aksi kemanusiaan bersama, seperti saat gereja-gereja dari berbagai denominasi berkumpul untuk menolong korban bencana alam.

4. Zaman yang Akan Datang Kesatuan tubuh Kristus di masa mendatang akan terus diuji, tetapi juga akan menjadi tanda bagi dunia akan karya Kristus. Dalam Wahyu, kita diberikan gambaran bahwa segala bangsa, suku, dan bahasa akan datang bersama-sama menyembah Anak Domba Allah. Ini menunjukkan bahwa kesatuan adalah tujuan akhir dari rencana Tuhan bagi umat-Nya.

Ilustrasi

 Bayangkan sebuah tubuh manusia. Setiap bagian tubuh memiliki perannya sendiri—tangan untuk bekerja, kaki untuk berjalan, mata untuk melihat. Jika satu bagian tubuh merasa tidak penting, tubuh tidak akan bekerja dengan baik. Begitu juga dengan gereja. Jika satu anggota merasa tidak diperlukan atau penting, maka tubuh Kristus akan kehilangan fungsinya.

Sebagai contoh nyata, lihatlah sekelompok pemain orkestra. Orkestra adalah kelompok musisi yang memainkan alat musik bersama. Masing-masing memainkan alat musik yang berbeda, tapi mereka mengikuti satu konduktor. Jika ada satu yang tidak mengikuti, maka suara yang harmonis akan rusak. Begitu pula di dalam gereja, kita harus berfungsi dalam kesatuan, mengikuti arahan Kristus sebagai kepala gereja.

 Refleksi

 Bagaimana kita bisa menjaga kesatuan di dalam tubuh Kristus dalam kehidupan sehari-hari? Apakah kita saling mendukung, menghargai perbedaan, dan berfokus pada tujuan bersama sebagai umat Allah? Ketika kita memahami bahwa kita semua adalah bagian dari tubuh yang satu, kita dipanggil untuk membangun, bukan menghancurkan, melalui kata-kata dan tindakan kita.

Mungkin kita perlu merenungkan apakah kita telah menjadi anggota tubuh yang berfungsi dengan baik atau justru menjadi penyebab disfungsi? Apakah kita telah memberikan dukungan kepada saudara-saudara kita di dalam Kristus atau justru menjadi penghalang dalam pelayanan?

Doa

Bapa Surgawi, kami bersyukur karena Engkau telah mempersatukan kami dalam tubuh Kristus. Meskipun kami memiliki latar belakang, bakat, dan panggilan yang berbeda, kami tetap satu di dalam-Mu. Ajarlah kami untuk saling mendukung dan menghargai setiap anggota tubuh Kristus. Biarlah kami menjadi terang bagi dunia, memancarkan kasih dan kesatuan yang mencerminkan kasih-Mu. Tuntun kami agar di setiap zaman, umat-Mu terus hidup dalam harmoni dan kerukunan, hingga kedatangan Yesus kembali. Amin.

 

 


Senin, 23 September 2024

Pendampingan Penyusunan Modul Ajar

 

Pendampingan Penyusunan Modul Ajar Guru Agama Kristen .
SMA SLB Asuhan Kasih
 

Pendampingan penyusunan modul ajar dilakukan untuk membantu guru agama dalam merancang materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa berkebutuhan khusus. Kegiatan ini meliputi penyusunan modul ajar.

Komponen Modul ajar meliputi : Identitas modul ajar, kompetensi awal, Profil Pelajar Pancasila, sarana prasarana, target peserta didik, model pembelajaran, tujuan pembelajaran, asesmen, pemahaman bermakna, pertanyaan pemantik, Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yaitu : kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan penutup; Assesmen,pengayaaan dan remidial. Lampiran-lampiran: LKPD, buku bacaan guru dan peserta didik, Glosarium, Daftar Pustaka serta strategi penilaian yang disesuaikan dengan kemampuan dan keterbatasan siswa. Modul ajar ini diharapkan menjadi panduan efektif bagi guru dalam menyampaikan materi agama secara lebih terstruktur dan mudah dipahami oleh semua siswa.

Pendampingan ini dilakukan oleh Pengawas PAK Menengah Kemenag Kota Kupang terhadap ibu Vice M.A.Hauteas,S.Pd. Pengawas bertugas untuk memberikan bimbingan teknis kepada guru agama Kristen di SMA SLB Asuhan Kasih. Ibu Vice adalah seorang guru yang rajin dan cerdas, trampil dan berwibawa.  Ia sudah menyusun modulnya dengan baik, hanya ada beberapa perbaikan yang disampaikan. Sehari sebelum pengawas datang ibu guru juga sudah mengikuti IHT dari Dinas Propinsi, sehingga modul ajarnya sudah disusun. 

Kepala Sekolah, Ibu Amini, S.Pd., menyambut baik kedatangan Pengawas dan mendukung penuh pelaksanaan pendampingan ini. Guru agama di sekolah berperan aktif dalam kegiatan tersebut, bekerja sama dalam merancang modul yang dapat diimplementasikan dalam pembelajaran sehari-hari.

Kegiatan pendampingan sebenarnya harus  dilakukan pada awal semester baru, bersamaan dengan persiapan materi ajar untuk satu tahun ajaran mendatang. Namun pengawas mengalami kendala dalam membagi waktu mengunjungi sekolah menengah dalam jumlah yang banyak di Kota kupang. Jadwal pendampingan disesuaikan dengan kebutuhan guru agama dan berlangsung dalam beberapa sesi, agar modul yang disusun bisa diterapkan segera setelah kegiatan selesai.

Pendampingan dilaksanakan di SMA SLB Asuhan Kasih Kupang, di ruang khusus yang telah disediakan oleh sekolah. Lingkungan sekolah yang mendukung serta fasilitas yang ada digunakan untuk membantu guru dalam menyusun modul ajar yang relevan dengan kebutuhan siswa berkebutuhan khusus. SMA SLB Asuhan Kasih terletak di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, dan menjadi sekolah inklusif yang melayani siswa dengan berbagai kebutuhan pendidikan khusus.

Pendampingan ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi guru agama dalam menyusun materi ajar yang sesuai dengan kondisi siswa berkebutuhan khusus. Modul ajar yang baik dapat membantu siswa lebih mudah memahami pelajaran agama, mengingat tantangan yang mereka hadapi dalam proses pembelajaran. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk menyesuaikan pembelajaran dengan standar kurikulum yang berlaku, serta memberikan alternatif metode pengajaran yang lebih inklusif dan adaptif.

Pelaksanaan pendampingan dilakukan dalam bentuk workshop dan diskusi kelompok. Pengawas PAK memberikan panduan dan materi tentang penyusunan modul ajar, dilanjutkan dengan sesi kerja kelompok di mana guru-guru menyusun modul mereka sendiri dengan bimbingan langsung. Setiap modul kemudian ditinjau, dikoreksi, dan disempurnakan berdasarkan masukan dari Pengawas PAK. Kepala Sekolah, Ibu Amini, S.Pd., mendampingi guru-guru selama kegiatan dan memberikan motivasi agar hasil yang dicapai bisa optimal.

SMA SLB Asuhan Kasih adalah sebuah sekolah luar biasa yang berfokus pada pendidikan inklusif untuk siswa berkebutuhan khusus. Sekolah ini melayani siswa dengan berbagai kondisi fisik dan mental yang memerlukan pendekatan khusus dalam pembelajaran. Tujuan utama sekolah ini adalah memberikan kesempatan bagi semua anak, tanpa memandang keterbatasan fisik atau mental, untuk memperoleh pendidikan yang layak.

SMA SLB Asuhan Kasih memiliki komitmen kuat untuk mengembangkan potensi setiap siswa melalui pendidikan yang bersifat individual dan adaptif. Guru-guru di sekolah ini dituntut untuk memiliki keterampilan lebih dalam hal metode pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa berkebutuhan khusus. Oleh karena itu, pendampingan dalam penyusunan modul ajar, terutama untuk mata pelajaran agama, menjadi sangat penting. Modul ini dirancang dengan menyesuaikan materi ajar dengan kemampuan siswa, sehingga setiap siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing.

 

 

 

 

 

 

 

Sabtu, 21 September 2024

Renungan Harian

 
Hari Minggu/ Tanggal 22 Sepetember 2024.
Tema: Diam Bersama dalam Dunia yang Satu Ini
Firman Tuhan: Mazmur 46:11.
 

Firman Tuhan: "Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi." (Mazmur 46:11) 

Pada zaman dulu: Mazmur 46 ditulis di tengah situasi yang penuh dengan guncangan dan kekacauan, baik dari ancaman perang maupun bencana alam. Di tengah ketidakpastian, Allah memanggil umat-Nya untuk berhenti, diam, dan menyadari bahwa Dia adalah Allah yang berdaulat. Ini adalah panggilan untuk menenangkan hati dan menyerahkan segala kekhawatiran kepada Tuhan yang memerintah atas segala sesuatu. Diam di hadapan-Nya berarti mengakui kekuasaan-Nya dan percaya bahwa Dia tetap memegang kendali, meskipun dunia sedang kacau.

Pada zaman sekarang: Dalam dunia yang serba cepat dan penuh hiruk-pikuk, diam adalah sesuatu yang langka. Kita hidup di tengah kebisingan informasi, tekanan pekerjaan, dan berbagai kekhawatiran hidup. Di tengah segala kebisingan ini, Tuhan memanggil kita untuk berhenti sejenak, untuk diam bersama-Nya dan menyadari kehadiran-Nya. Firman ini relevan bagi kita saat ini sebagai ajakan untuk menemukan ketenangan dalam Tuhan dan membiarkan Dia berbicara dalam keheningan hati kita. Dengan diam, kita bisa kembali menyelaraskan hidup kita dengan kehendak-Nya dan merasakan damai-Nya yang melampaui segala akal pikiran dan seluruh kemampuan kita.

Pada zaman akan datang: Ke depan, dunia mungkin akan semakin bising dengan kemajuan teknologi dan tuntutan hidup yang semakin meningkat. Namun, kebutuhan untuk berdiam di hadapan Tuhan akan semakin penting. Dalam keheningan, kita dapat menemukan kekuatan untuk menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian. Tuhan tetap setia, dan panggilan-Nya untuk berdiam di hadapan-Nya tidak akan pernah berubah. Dengan diam, kita menyiapkan hati untuk melihat pekerjaan Tuhan yang lebih besar, baik dalam hidup kita sendiri maupun dalam dunia yang sedang menuju penggenapan rencana-Nya.

Refleksi:

Apakah saya sering meluangkan waktu untuk diam di hadapan Tuhan di tengah kesibukan hidup ini?

Bagaimana diam dapat membantu saya lebih menyadari kehadiran dan pimpinan Tuhan dalam hidup saya?

Apakah saya percaya bahwa Tuhan tetap memegang kendali, bahkan ketika saya tidak mengerti apa yang sedang terjadi di sekitar saya?

Doa: Ya Tuhan, dalam dunia yang penuh kebisingan dan kekacauan, kami datang kepada-Mu untuk berdiam dan merasakan kehadiran-Mu. Ajari kami untuk berhenti sejenak dan mengenal bahwa Engkaulah Allah yang memegang kendali atas segalanya. Tolonglah kami menemukan ketenangan dalam kasih dan kuasa-Mu, sehingga kami dapat menjalani hidup ini dengan damai dan penuh pengharapan. Berikan kami kekuatan untuk mempercayai-Mu dalam setiap situasi, dan tuntunlah kami dalam keheningan untuk mendengar suara-Mu. Di dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin.

 

  GURUKU TERCINTA.   ENAM TAHUN YANG LALU     ENGKAU MENYAMBUT AKU DISINI…   ENG...