MEWUJUDKAN MIMPI
Materi : Motivasi menerbitkan buku
Narasumber : Ibu There.
Moderator : Bambang Purwanto.
Peresume : Yohana M.A.Bana.
Beberapa orang memimpikan kesuksesannya,sementara yang
lainnya bangun setiap pagi untuk mewujudkannya. (Waine Huizenga)
Nara sumber dalam
pertemuan ke-3 ini, Jumat 7 Agustus
2020. Pukul 19.00 -23.00. adalah : Ibu Theresia Sri Rahayu, S.Pd.SD.
Profil
ibu There.
Ibu There memiliki
Motto : Belajar,belajar dan belajar. Tempat tanggal lahir : Kuningan, 13
September 1984. Instansi : SDN Wahibur – Kabupaten Sumba Tengah NTT.
Alamat Blog: https://www.cikgutere.com
.FB; Theresia Srie. Chanel Youtubenya:
Theresia Sri Rahayu. No.WA : 085222201100. Tempat / tanggal lahir
Kuningan,13-9-1984.
Best Achievement : .
Juara 1 Guru
Berprestasi tingkat Kecamatan Padalarang Kab. Bandung Barat (2014)
2 Juara 2
Lomba Guru Berprestasi tingkat Kab. Bandung Barat (2014)
3. Juara 3
Lomba Guru MIPA tingkat Kec. Padalarang (2014)
4.Juara 1
Olimpiade Guru Nasional tingkat Provinsi NTT (2018)
5.Finalis Lomba Olimpiade Guru Nasional tingkat
nasional (2018)
6.Finalis Lomba Alat Peraga Matematika Sederhana
tingkat nasional (2018)
7.Peserta Short Course ke Luar Negeri dalam Program
1000 Guru ke Luar Negeri (2019)
8.40 besar penerima dana hibah penelitian pada program
Teaching Challenge (2019)
9.Finalis Course on Developing Lesson Study for
Primary Mathematics Teacher tingkat internasional (2019)
10.Guru Inti Terbaik dalam Pembekalan Guru Inti
Program PKP tingkat Provinsi NTT(2019)
11.Peserta Terbaik dalam Bimtek UKS Regional Bali
12.Sahabat Rumah Belajar Provinsi NTT (2019)
13.Finalis Lomba Mathematics Teaching Learning Model
(MTLM) tingkat internasional (2019)
14.Kader Inti Gerakan Ajarmat / Ayo Belajar Matematika
(2019)
15.Resume terbaik dari KSGN dan Pelatihan Belajar
Menulis Bersama Om Jay (2020)
16.Blogger inspiratif dari Ikatan Guru TIK PGRI dengan
Penerbit Andi Yogyakarta pada bulan (2020)
17. 35 selected participants of Advance Online Course
SEAMEO Qitep in Mathematics (2020)
Ibu
There yakin bahwa setiap orang pasti mempunyai mimpi besar dalam hidupnya.Namun
tidak semua orang dapat mewujudkannya. Ibu
There bersyukur karena di tahun 2020 berhasil mewujudkan salah satu mimpinya
yaitu menerbitkan buku di Penerbit Mayor. Ibu There adalah salah satu peserta
dari gorup belajar menulis yang digagas oleh Om Jay. Saat itu ia tergabung
dalam Group menulis gelobanag 4. Dalam satu materi yang disampaikan oleh nara
sumber Prof. Richardus Eko Indrajit. Materinya sangat menarik, dan Bu There sangat antusias untuk mengikuti tantangan
yang beliau berikan yaitu menulis buku dalam jangka waktu satu minggu. Beliau
melelang topik bukunya danmeminta kami memilih salah satu topik tersebut dengan
langsung menuliskan nama kami. Saat itu ada banyak topikyang diberikan.
Topik-topik ini terdapat dalam chanel youtube beliau yaitu ekoji channel.
Ternyata beliau setiap hari melakukan slive seminar di youtube dengan berbagai
topik yang sangat menarik dan tentunya bermanfaat.
Saat
itu Bu Tere merasa penasaran dengan salah satu topik yaitu Ubiquitous Learning.
Lalu ia membuka channel youtube dan menyimak materi terkait topik tersebut.
Setelah itu tidak menunggu lama , besokya ia langsung daftarkan nama untuk
menjadi penulis buku. Wah ...menurut Bu There ini luar biasa sekali rasanya .Ia
pun segera menyususn outline dan japri beliau ( Seumur-seumur baru berinteraksi
dengan Prof.secara langsung/japri) Lalu diluar eksistensi Bu There beliau
langsung membaca dan melihat pengajuan judul serta outline yang diserahkan Saat
itu judul bukunya adalah “Belajar semudah klik” Membangun Ubiquitous Learning
dalam konsep merdeka belajar. Beliaupun menambahkan satu kata yaitu ekosistem
sehingga judul bukunya menajdi belajar semudah klik. Outline yang diberikan
saat itu hanya 3 Bab dan beliau hanya mengatakan: Wah Keren. Bu Tere jadi
penulis kedua kata Prof. Eko.
Perasaan Ibu There saat itu.
Yang
membuat Bu There terharu adalah keesokan
harinya beliau langsung membuat cover buku Bu There. Setelah itu mereka
bergabung dalam satu group WA yaitu menulis bersama Prof.Eko Dalam group itu mereka saling memotivasi agar
dapat menyelesaikan tantangan menulis dalam seminggu. Saat itu group tersebut
beranggotakan 20 orang termasuk Prof. Eko. Bu There merasa sangat bersyukur
karena dipertemukan dengan rekan-rekan menulis dari berbagai daerah dan mereka
adalah guru dengan dosen yang menyatakan kesanggupan menulis buku dalam jangka
waktu satu minggu. Jujur Bu Thre merasa takut ketika mendengar Prof. Mengatakan
tanggal 25 April mereka akan melakukan presentasi karya. Ini artinya draf buku
mereka harus selesai.
Mampu atau Tidak ?
Saat
itu kita ada dalam masa pandemi. Bahkan sampai saat ini. Di dareh Bu There
tidak memungkin pembelajaran online,maka kami menyusun LKS dan melakukan
kunjungan ke rumah siswa. Jadi bisa dibayangkan kesibukkan yang dihadapi
disamping juga kewajiban utama sebagai ibu rumah tangga. Rasa panik, stress,
pusing,karena tidak bisa membagi waktu dan sekian banyak kesibukkan. Akhirnya
tanggal 25 April, kamipun bertemu secara virtual. Satu per satu kami bergantian
mempresentasikan karya kami. Di akhir kegiatan Prof. Eko menyampaikan bahwa ada
sedikit perubahan yang harus kami lakukan. Diantaranya jenis huruf Verdana, ukuran 10 spasi tunggal .Ukuran
kertas A5 lalu lengakapi dengan index dan daftar pustaka, dibuat
otomatis,kemudian minimum 100 halaman dan jumlah Bab paling sedikit 5 Bab. Dan
setelah Bu Tere layout dengan ketentuan di atas jumlah halaman hanya mencapai
60 halaman. Jadi PR baginya sangat banyak di samping itu harus belajar
bagaimana membuat index buku dan daftar pustaka serta daftar isi otomatis. Namun
orang bilang sudah terlanjur basah ya mandi sudah. Bu Tere bergegas mencari
tambahan 2 Bab dan menulis lagi sampai di atas 100 halaman. Pasti bapak ibu
juga penasaran bagaimana caranya membagi waktu Saat itu Bu There mengatakan
pada suaminya untuk membantunya menyelesaikan penulisan buku. Jadi suaminya
bertugas menjaga anak mereka yang berusia 3,5 tahun dan membawanya bermain
diluar ketika ia mau menulis karena butuh suasana tenang. Malam hari ketika
mereka sudah tidur, Bu There turun kembali dari tempat tidur dan melanjutkan
penulisannya. Karena malam hari juga waktu tenang. Lalu bangun pagi juga
begitu.Sebelum beraktivitas di dapur Bu There sempat menulis lagi. Akhirnya
Prof Eko menyampaikan kepada mereka bahwa pada tanggal 24 April mereka harus berhadapan
dengan penerbit Andi secara virtual. Setelah naskah selesai ia serahkan kepada
Prof Eko dan gelisah sepanjang malam tidak bisa tidur nyenyak. Karena inilah
penentuan terakhir dari tulisan mereka. Hari yang ditunggu-tunggupun tiba
setelah mendengarkan paparan dari penerbit Andi menyatakan bahwa naskahnya
diterima oleh penerbit Andi. Kemudian beliau dihubungi oleh ibu Dwinita dari
penerbit Andi dan pada tanggal 20 Juni beliau mengatakan bahwa tanggal proof
buku telah selesai akan dikirimkan ke Bu Thtere. Proof ini berupa naskah buku
yang sudah dilayout namun masih berupa lembaran belum dijilid. Dikirimkan
kepada Bu There agar ia bisa mengoreksinya bila masih ada kesalahan. Pada
tanggal 3 Juli 2020 dalam penantian panjang akhirnya berbuah hasil yang manis
yakni menerima lampiran surat perjanjian Penerbitan dari penerbit Andi.
Dan
buku bersejarah ini siap untuk menjadi bukti bahwa peserta belajar menulis bisa
menulis dan menerbitkan buku di Penerbit Mayor.
Rangkuman
Tanya Jawab.
Persiapan menerbitkan buku.
1. Menonton
Video dari ekoji Channel.lalu mencari referensi di google terkait Ubiquitous.
Sebetulnya ini buku ketiga namun buku sebelumnya diterbitkan penerbit Indie.
Ada juga beberapa buku antologi saat ikut lomba menulis.
2. Buat
t ime schedule ( sehari berapa bagian / halaman) Kumpulkan banyak referensi
sebanyak mungkin, jauhkan HP ( kecuali benar-benar dibutuhkan) karena cenderung
mengecek notifikasi tulis dulu, edit kemudian, bangun kerja sama dengan
orang-orang rumah.
Langkah-Langkah Menyusun Naskah.
Naskah
dimulai dari memilih topik .Salah satunya dengan menggunakan google trend. Di
sana kita bisa melihat kecenderungan minat masyarakat sebagai pasar buku kita.
Hal ini sangat penting karena kita bukan penulis terkenal. Jadi tips supaya
buku kita laku diawali dengan memilih topik yang baik. Setelah itu coba buat
Min-Map terkait topik, sampai menentukan judul yang menarik. Kemudian
kembangkan judul menjadi outline naskah. Dalam pemaparannya minimal 5 Bab
karena mewakili 5W + 1 H dari hal-hal
yang ingin diketahui orang terhadap buku kita.Selanjutnya kembangkan naskah
kita sesuai outline yang sudah dibuat. Salah satu keuntungan dari outline ialah
kita bisa loncat dalam menulis. Jika di Bab 1 mandek, maka bisa menulis di Bab
Selanjutnya. Tapi hal ini bisa berbeda ketika bapak ibu diminta naskah per Bab.Untuk
menerbitkan buku, sebaiknya kenali dulu seluk-beluk ( Visi/misi ) Penerbitnya.
Mengatur Kehidupan Rumah Tangga.
Suaminya
seorang petani, Di daerahnya pada bulan April tidak banyak kegiatan yang
dilakukan di sawah. Bu There bangun komonikasi dengan suami tentang
kesibukkannya. Suami tidak keberatan. Asalkan saya tetap berusaha membagi waktu
untuk mengurus rumah tangga.lagi pula suami sudah terbiasa dengan
kesibukkannya.Karena sejak mutasi ke NTT Bu There juga sering tugas keluar
daerah bahkan sampai ke luarg Negeri selamasatu bulan. Jadi dukungan seperti
ini sudah biasa dilakukan suami.
Hanya
segelintir orang yang berani bermimpi besar, namun bagi Bu There mimpi itu
laksana sebuah kunci untuk menaklukkan semua rintangan di dunia. Jadi peliharalah
mimpi itu dan segera bangun untuk mewujudkannya.
.
Dan buku bersejarah ini siap untuk menjadi bukti bahwa peserta belajar menulis bisa menulis dan menerbitkan buku di Penerbit Mayor.
BalasHapusSaya menyimak. ATM (Ayo Terus Menulis)
Terima kasih sdh mengerjakan tugasnya dengan baik
BalasHapus