Senin, 23 September 2024

Renungan

 

Tanggal 24 Sepetember 2024
Tema : Panggilan untuk Hidup dalam Kasih
Firman Tuhan : I Yohanes 4:7.

Berdasarkan I Yohanes 4:7

“Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.” (1 Yohanes 4:7)

 


Kasih adalah inti dari iman Kristen. Panggilan untuk hidup dalam kasih tidak terbatas pada masa atau budaya tertentu. Kasih merupakan sifat kekal dari Allah yang dipancarkan kepada manusia sepanjang sejarah. Mari kita melihat bagaimana panggilan untuk hidup dalam kasih ini diterapkan dalam berbagai zaman.

 Kita lihat pada zaman Abraham dan Musa. kasih Allah diwujudkan dalam pemilihan umat-Nya. Kasih itu terungkap ketika Allah memanggil Abraham untuk menjadi bapa bangsa yang besar dan memberi janji keturunan yang berlimpah. Kasih Allah kepada umat Israel tampak dalam pembebasan mereka dari perbudakan di Mesir di bawah pimpinan Musa. Allah menuntun mereka dengan kasih yang setia, memberikan hukum-hukum yang mengajarkan mereka untuk hidup dalam kasih, baik kepada Allah maupun sesama. Sebagai contoh, dalam hukum yang diberikan kepada Musa, Allah mengajarkan Israel untuk mengasihi sesama seperti diri sendiri (Imamat 19:18). Kasih dilihat sebagai kepatuhan kepada Allah dan kebaikan terhadap sesama. 

Pada zaman Bapa-bapa Gereja (abad 1-5 M), kasih menjadi pusat pengajaran. Santo Agustinus, misalnya, menekankan bahwa kasih kepada Allah adalah dasar dari semua perintah lainnya. Ia berkata, "Kasihilah Tuhan Allahmu dan lakukan apa yang engkau inginkan," menunjukkan bahwa jika kasih kepada Allah adalah benar, maka semua tindakan lainnya akan sesuai dengan kehendak-Nya. Kasih yang sejati, menurut para Bapa Gereja, akan mengarahkan manusia pada pengorbanan diri dan pelayanan kepada sesama, seperti yang dilakukan oleh Kristus. Gereja mula-mula juga dikenal sebagai komunitas yang penuh kasih, di mana orang-orang percaya saling berbagi segala sesuatu (Kisah Para Rasul 2:44-45).

Di zaman modern ini, panggilan untuk hidup dalam kasih menghadapi tantangan yang berbeda. Dunia yang semakin sibuk dan penuh dengan individualisme membuat kasih sering kali diabaikan. Namun, firman Tuhan tetap relevan. Kita dipanggil untuk mengasihi di tengah perbedaan, mengampuni di tengah ketegangan, dan berbagi di tengah kemiskinan. Contoh nyata adalah pelayanan kepada kaum yang terpinggirkan. Banyak gereja dan organisasi Kristen yang menunjukkan kasih Kristus dengan memberikan pelayanan sosial, pendidikan, dan bantuan kemanusiaan bagi mereka yang membutuhkan. Kasih di zaman sekarang tidak hanya berupa kata-kata, tetapi juga tindakan nyata dalam membantu sesama.

Ilustrasi: Seorang perempuan bernama Maria bekerja di sebuah perusahaan besar. Walaupun lingkungannya dipenuhi persaingan dan ambisi, ia selalu berusaha menunjukkan kasih dengan menolong rekan-rekannya tanpa pamrih, menyemangati mereka saat mereka gagal, dan memberi perhatian khusus pada mereka yang kesusahan. Rekan-rekannya sering bertanya, apa yang membuatnya berbeda? Jawabannya sederhana, "Karena Tuhan telah lebih dulu mengasihi saya." Kasih Maria mencerminkan kasih Allah yang hidup dalam dirinya.

Di masa depan, kasih tetap menjadi panggilan utama bagi umat Tuhan. Ketika Yesus datang kembali, dunia ini akan diperbarui dengan kasih Allah yang sempurna. Dalam Wahyu 21:4, dikatakan bahwa Allah akan menghapus segala air mata, tidak akan ada lagi kematian, duka, atau tangisan, sebab kasih Allah akan menguasai segala sesuatu. Di Kerajaan Surga, kasih akan menjadi bahasa utama, dan segala bentuk kebencian dan perpecahan akan musnah. Kita dipanggil untuk mempersiapkan diri menuju zaman ini dengan terus hidup dalam kasih mulai sekarang, mengantisipasi kedatangan Kristus.

 Refleksi

 Kasih tidak hanya berlaku untuk satu masa. Dari zaman dulu hingga masa depan, kasih tetap menjadi landasan hidup kita sebagai orang percaya. Panggilan untuk hidup dalam kasih adalah perintah yang kekal. Sudahkah kita mencerminkan kasih Allah dalam kehidupan kita sehari-hari? Mari kita terus belajar mengasihi, bukan hanya dalam kata-kata, tetapi juga dalam perbuatan, sebab itulah yang membuat kita dikenal sebagai anak-anak Allah.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menghadapi Tantangan Hari Ini

Renungan pagi tanggal 19 Sepetember 2024. Tema: Menghadapi Hari Ini dengan Iman dan Pengharapan Firman Tuhan : Mazmur 118:24. Fir...