PENGALAMAN MENGIKUTI GROUP MENULIS.
OLEH YOHANA M.A.BANA,M.PD.K.
Tahukah kamu apa yang menjadi mottoku saat aku gagal menulis ?
" Aku Mau Menulis "
Satu kalimat yang terdiri dari tiga kata, itulah yang mendorongku serta membawaku menerjang gelombang keberatan dan kesusahan dalam menulis. Ketika kita berpikir "Aku tidak dapat menulis" maka kalimat itu akan melenyapkan rasa keberanian kita dan percaya diri dalam menulis.
Ketika kita berpikir "Aku mau tulis" membuat kita kuat dan berani menatap serta melangkahkan kaki kita mendaki puncak gunung atau melewati gelombang yang tinggi sekalipun.
Pada tanggal 14 Maret 2020 mengikuti Seminar dan workshop yang digelar oleh pengurus PGRI Kupang di hotel Pelangi. Bu Kajeng membahas buku yang jadi salah satu produk setelah workshop.
Dalam pemaparan hari pertama Bu Kajeng meminta para peserta untuk mengubah pola pikir tentang literasi dan mampu menulis buku.
Pemateri hari terakhir ialah Bapak Wijaya Kusumah,S.Pd.M.Pd. yang biasa disapa dalam group menulis Om Jay. Om Jay mengajar kami membuat Video antar teman dan mengirim kepada nomor WA Om Jay. Sebelum acara penutupan Om Jay membentuk group belajar menulis gelombang 7.
Mengikuti kegiatan di group belajar menulis gelombang 7 tidak terlalu fokus karena mendapat SK untuk pindah tugas menjadi pengawas Kementerian Agama Kota Kupang. Waktu saya banyak disediakan untuk menyelesaikan segala bentuk administarsi di SMP Negeri 8 Kupang. Tidak lama kemudian pindah di group belajar menulis gelombang 12 saya pun bergabung. Dalam group ini perlahan-lahan memiliki keiginan untuk menulis. Belum lama kemudian pindah lagi gorup belajar menulis gelombang 14. Ketika berada di gelombang 14 saya mengikutinya dengan serius. Para pemateri menjelaskan dengan cermat.Hal ini membuat saya semakin gemar untuk menulis tetapi masih timbul rasa kurang percaya diri.
Banyak pemateri yang memberikan kata -kata motivasi dan juga kiat - kita menulis bagi pemula untuk tetap menulis. Saya tidak dapat membuat resume dan saya membaca resume teman - teman ada yang menulis di kalimat awalnya saja yang berbeda selanjutnya semua sama.
Pada saat saya membaca resume teman - teman dari pertama sampai terakhir, saya juga memberanikan diri untuk membuat resume dan japri di Om Jay supaya bisa kirim resume saya. Hal ini tidak dapat saya lakukan karena bertepatan dalam minggu itu ada keluarga yang sakit. Waktu terus bergulir maju dan tidak dapat membuat resume. Satu hal lagi yang membuat saya tidak berani memposting resume saya ketika membaca tulisan diblog ibu Anies yang mengkisahkan tentang plagiat. Akhirnya dalam pembutan resume saya salah satu murid yang tahan kelas. Saya patah semangat tetapi saya tidak mau menyerah. Dari group belajar menulis gelombang 14 pindah group belajar menulis gelombang 15. Awalnya Om Jay memberi perintah agar yang ada dalam group dan tidak menulis keluar. Saya berpikir dalam hati : "Saya tidak mau keluar " Saya harus berjuang untuk bisa menulis. Saya bangga bisa mendengar pemaparan materi dari penulis- penulis ternama.
Sementara berpikir dan ingin belajar lebih tekun lagi maka hadirlah seorang yang sangat prihatin dengan kami yang terlambat dan tidak bisa membuat bloger. Bapak Brian hadir untuk mengajar kami dari awal. Tidak berpikir panjang lagi langsung mengikuti ajakan Bapak Brian untuk terus belajar. Pak Brian memberi waktu bagi kami untuk boleh belajar membuat blog. Pembuatan blog dasar itu membuat saya rasa haru dan bahagia. Hal yang membuat saya terharu ialah ketika kami membuat blog membuka halaman blog dan tidak tahu selanjutnya bagaimana... Mas Brian mengajar kami seperti layaknya seorang anak SD yang baru mau belajar menulis. Saya pernah mengajar di SD dan menjadi wali kelas I.
Walaupun kami sangat lamban dalam membuat bloger tetapi Mas Brian mengajar kami dengan sabar. Kesabaran dari Mas Brian membuat kami tidak malu -malu bertanya kepada mas Brian. Kami merasa lega karena semuanya sudah bisa menulis dan memposting di blog.
Kami seperti kanak -kanak yang dituntun oleh Mas Brian memasuki kelas dasar Bloger dengan baik.
Terima kasih Mas Brian jasa - jasa yang luhur mulia akan menjadi cerita sepanjang masa.
Saya juga terharu membaca tulisan ini Bu. Semoga di gelombang 15 bisa sampai selesai ya Bu
BalasHapusTerima kasih Mas. Mohon dukungan Mas. Semoga saya sukses.
HapusSukses Bu, semangat
BalasHapusKrenn mbak semngat ngeblog mbak...
BalasHapussukses bu
BalasHapus