SUKA DUKA HIDUP DITENGAH PANDEMI

SUKA DUKA HIDUP DI TENGAH COVID

a.   Awal mula menghadapi Virus.

Di Indonesia setiap harinya penderita covid semakin meningkat. Tragedi  ini benar-benar membuat setiap orang merasa tergoncang, Hal ini merupakan suatu ancaman besar bagi masyarakat Indonesia, keluarga dan masing-masig pribadi. Banyak orang yang di PHK dan kehilangan pekerjaan  . Kita  tidak pernah mempersiapkan diri untuk menghadapi keadaan seperti ini. Seandainya negara  kita sudah tahu atau menduga bahwa akan mucul virus seperti ini, maka pastilah negara sudah mempersiapkan masyarakatnya lebih awal untuk menghadapinya. Selama ini sudah ada seruan bahkan sosialisasi untuk meningkatkan kompetensi dan  mempersiapkan diri menghadapi ketrampilan mengajar  abad 21. Tetapi semua hanya sebatas mengikuti pelatihan. Dan pelatihan itu juga tidak membawa manfaat.  Saat itu juga guru dituntut untuk mengajar menggunakan IT. Untuk menggunakan IT juga hanya dilakukan oleh segelintir orang saja. atau para guru TIK karena pada umumya banyak guru yang belum bisa mengajar menggunakan LCD.  Dengan adanya virus ini membuat seluruh jagad raya ini mengalami perubahan total. Perubahan  di berbagai segi tatanan kehidupan manusia. Para ahli memprediksi kapan berakhirnya  virus ini namun para ahli tidak dapat memastikan  sampai kapan virus ini berakhir. Para medispun belum menemukan vaksin atau obat untuk menyembuhkan penderita covid. . Berbagai kebijakan   dibuat  oleh Pemerintah  untuk memutuskan mata rantai penyebaran covid 19.

Pertama-tama melakukan isolasi pemisahan orang yang menderita covid dengan yang tidak terinfeksi, social distancing (pembatasan jarak sosial ) karantina wilayah ( lokdown) oleh berbagai Negara. Dan  Presiden Republik Indonesia Joko Widodo membuat kebijakan Pembatasan Wilayah Berskala Besar ( PSBB) .Kemudian mengatur tentang adanya perintah  stay at home ( berdiaam di rumah)  Presiden membuat kebijakan untuk bekerja dari rumah (work From Home/WFH) beribadah dari rumah dan  belajar dari dirumah. ( Learning From Home /LFH)  Selanjutnya perlu menjaga kebersihan,menggunakan masker secara benar ,mencuci tangan , jaga jarak, dan menghindari  kerumunan. Tetap menjaga imun tubuh, makan makanan yang bergizi,isterahat yang cukup agar tidak gampang terinfeksi.

b.       Hadapi Covid dalam keluarga masa pandemi.

Dalam kondisi penyebaran covid maka pembelajaran tatap muka tidak dapat dilakukan, tetapi pembelajaran berlangsung di rumah. Selama ini  pendidikan informal, di lakukan  dirumah. Pendidik yang pertama dan utama adalah orang tua yakni ayah dan ibu. Sedangkan pendidikan formal berlangsung di sekolah. Dengan adanya pandemi covid 19  pendidikan informal dan formal berlangsung dirumah. Maka orangtua berperan ganda.

 Orang tua berkewajiban memberikan didikan, asuhan, arahan dan bimbingan kepada anaknya. Pendidikan yang diberikan  kepada anak sebagaimana yang dikatakan oleh Ulwan (1981) adalah pendidikan keimanan, pendidikan aklak moral,pendidikan intelekual,pendidikan jasmani, pendidikan sosial, dan kepribadian,dan pendidikan seksualitas. Hal ini merupakan tanggung jawab orangtua sebagai guru bagi anak-anak.

Sejak libur hari pertama sampai pada hari ke-14, orang tua masih melaksanakan kegiatanya dengan sabar dan penuh pengertian dalam minggu pertama. Tetapi memasuki minggu kedua sudah merasakan beban yang sangat berat dalam keluarga. Mulai muncul pengeluhan tentang kebutuhan dalam rumah tangga. Orang tua mulai merasakan beban yang sangat berat. Anak-anak juga sudah bosan tinggal di rumah, anak-anak mulai merindukan gurunya karena mamanya bukan guru. Mereka juga merindukan teman-teman agar bisa bertanya dan saling mendorong dalam belajar. Mereka menuntut untuk segera masuk sekolah karena tidak mengerti tugas yang diberikan oleh guru. Dan orang tua tidak sanggup memberikan penjelasan yang benar. Setelah 14 hari libur namun virus ini semakin meningkat, maka Menteri mengunumkan agar libur diperpanjang sampai tahun pelajaran baru. Maka kami kembali melanjutkan bekerja dari rumah yakni saya  selalu mengajar dari  teras rumah kami. Dan kami beribadah dari rumah secara online melalui  Youtube atau radio. Serta 3 orang anak  putri yang masih SD mempergunakn teras rumah untuk belajar. 6 orang anak-anak laki-laki belajar disalah satu ruangan dekat wifi. 

c.       Aksi peduli covid.

Di mana-mana timbul pegeluhan, akhirnya aksi nyata mulai digerakan,bantuan-bantuan mulai dikumpulkan dari kantor, sekolah, Pramuka, kelurahan dan RT  bahkan pemerintah mulai melakukan aksi peduli covid. Setelah mengalir bantuan dari pemerintah maka orang mulai tenang dan hidup stabil ditengah covid. 

d.      . Kegiatanku sehari - hari.

Kegiatan sehari-hari yang dilakukan pada masa pandemi adalah bervariasi. Karena bekerja dari rumah segala pekerjaan di kerjakan semua. Setiap hari  saya  mempersiapkan makan  untuk  kami semuanya. Anak-anakku semuanya bejumlah sembilan orang, jadi kami berjumlah 11 orang. Setelah semua menikmati makan pagi  saya mengajar  melalui WA namun siswa-siswa ingin melihat wajah saya maka atas bantuan anakku kami membuat video pembelajaran. Video ini saya persiapkan lebih awal sehingga tiba jadwalku saya hanya mengirimnya kepada anak-anak. Jujur saja selama ini tidak pernah membuat video pembelajaran . Tetapi karena terpaksa dalam keadaan yang amat susah saya harus membuat video karena anak-anak sudah rindu untuk mengajar secara tatap muka.Setelah membuat persiapan mengajar saya mendampingi mereka dalam belajar. Setelah belajar kami menanam sayur, karena selama covid tidak pergi ke pasar. Setelah masa New Normal kami tetap menanam sayur karena sudah terbiasa menanam sayur. Kegiatan  itu amat menyenangkan bagi kami. Ternyata covid membawa keberuntungan,  kami bisa menikmati makan sayur yang tidak memakai pupuk pabrik tetapi pupuk hewan yang diambil dari kambing kami sendiri. Saya juga mengikuti kegiatan webinar-webinar

Mengajar menggunakan WA  siswa yang tidak mengerti mereka bertanya seperti gambar yang ada anak panah dibawah ini:

.

Walaupun belum pernah membuat video pembelajaran tetapi berusaha untuk membuat pelajaran atas bimbingan  Ega  Leobisa  anakku no.2, yang adalah siswa SMA Negeri 2 Kupang.


Setelah selesai mengajar dan tidak ada kegiatan lagi maka kami menanam sayur.



Beribadah dari rumah secara online melalui youtube atau radio.

e.   Mendampingi anak belajar.

Mendampingi anak dalam belajar merupakan pekerjaan yang paling merepotkan bagi saya. Karena jumlah anak yang banyak. Anak kandung dua orang ditambah anak angkat tujuh  orang.  Tiga anak di SD, dua anak di SMP, dua anak SMA, satu anak di Perguruan Tinggi, dan satu anak tamatan Sarjana Biologi. Setelah membereskan pekerjaan rumah saya mendampingi mereka dalam belajar. Yang paling merepotkan adalah  3 orang anak  SD. Mereka yang ada di SD sudah ada kesepakatan  bersama para guru dalam rapat bahwa sebagian besar siswa tidak punya HP jadi orang tua pergi ambil tugas disekolah dan setelah anak mengerjakannya orang tua antar kembali kesekolah. Dua anak SMP, saya hanya mengingatkan mereka untuk belajar. Karena saya ada dalam group merekadi sekolah dan tahu bagaimana perkembangan mereka dalam belajar. Sedangkan dua anak SMA, mereka berdua belajar mandiri dan  saya hanya mencek mereka dalam mengerjakan tugas. Saya tidak bisa mengajar atau menerangkan mereka karena saya belum menguasai mata pelajaran yang lain. Dari sembilan orang ini semuanya sudah memilik HP kecuali 2 anak SD yang masih kelas V. Karena ketika mereka belajar mereka selalu bermain Game   dan tidak mengerjakan tugas.Maka saya belum meberikan HP bagi mereka. Tetapi mereka berdua sudah meminta saya untuk beli HP. Dan pasti saya akan berikan karena mereka adalah anak-anak generasi Z yang harus belajar menggunakan HP. Sedangkan anak yang kuliah belajar mandiri.

f.       Kendala yang dihadapi.

Ada sejumlah kendala yang dihadapi, dimana harus punya akses internet yang memadai, punya HP android yang ram besar. Covid yang hadir secara mendadak membuat semua orang harus mempersiapkan diri untuk menghadapinya.  Karena mendadak, jadi materi - materi pembelajaran yang ada selama ini harus diubah menjadi format daring. Dari RPP satu lembar perlu direvisi atau diperbaharui menjadi  RPP daring.

Dari membuat format daring memberikan tugas kepada peserta didik, ternyata transfer ilmu pengetahuan juga kurang memadai,atau kurang maksimal dibandigkan dengan bertemu secara langsung. Terlebih bidang studi-bidang studi yang sebagian besar materinya harus dipraktekan. Banyak guru yang mengeluh karena sebagian besar siswa tidak mengerjakan tugas secara tuntas kebanyakan kakak atau orang lain yag mengerjakan. Kehadiran covid merupakan satu ujian terbesar untuk menguji sejauh mana ketahanan IT kita dalam menghadapinya. Dulu pembelajaran TIK yang dipandang sebelah mata sekarang menjadi perioritas utama tanpa TIK  orang tidak bisa bekerja secara maksimal.. Seandainya kita tahu bahwa akan hadir covid maka tentunya kita mempersiapkan diri bahkan anak-anak kita sudah mendapat pelajaran TIK  dari  sekolah dasar.

Kesimpulan Akhir.

Akhirnya dengan adanya pelaksanaan  pembelajaran jarak jauh ini maka setelah guru-guru, siswa dan orang tua bekerja sama untuk belajar maka ada berbagai keuntungan yang didapatkan dari pembelajaran daring.

a.Menguntungkan  bagi guru-guru.

1.      Guru-guru setelah belajar dan mahir menggunakan media pembelajaran daring maka mereka dapat mengajar satu hari bisa 4-5 kelas bahkan ada yang melebihi itu. Karena program pembelajaran sudah ada,dikirim  kepada siswa dan cek tugas kembali. Ada anak yang memori HP 2 ram saja maka tidak bisa memuat tugas yang begitu banyak  mereka mengantarnya di sekolah. Sedangkan ada yang langsung mengirimnya lewat ClassRoom.

2.      Pembelajaran daring bisa dilakukan dimana saja, sehingga guru bisa mempunyai waktu luang untuk belajar dan juga bekerjadi rumah, mengurus pekerjaan rumah.

3.      Guru-guru tidak mengajar dengan berada di dalam kelas dan tidak berhadapan langsung dengan anak-anak yang suka membuat kasus dan guru harus menyelesaikan persoalan singkatnya tidak emosi.

4.      Guru tidak selamanya mengajar dengan menguras tenaga, bersuara di kelas dan juga mersa lelah karena jam isterahat hanya 15 menit saja.

b.Menguntungkan bagi orangtua: 

1.      Karena pembelajaran tatap muka ditiadakan jadi siswa belajar dari rumah orangtua tidak capai antar jemput.

2.      Orang tua dapat mengontrol langsung anaknya dan dapat mengetahui kemampuan anaknya dalam mengerjakan tugas.

3.      Orang tua dapat mengawasi langsung anaknya dari rumah.

4.      Uang jajan sudah tidak diberikan maka dapat menghemat ekonomi rumah tangga.

c.Menguntungkan bagi siswa.

1.      Siswa sangat senang belajar di rumah karena di rumah ada wifi  atau akses internet sehingga dengan leluasa mengerjakan PR.

2.      Siswa memiliki waktu untuk belajar lebih

3.      Ada banyak tugas yang tidak dimengerti bisa bertanya kepada temannya dan juga klik di google..

4.      Siswa memliliki banyak waktu mengerjakan hobbynya.

Inilah beberapa keuntungan pembelajaran daring. Dengan demikian jika pembelajaran ini dipersiapkan secara terencana,teratur dan sistematis maka akan sagat memudahkan bagi  guru,siswa dan orang tua dalam melaksanakannya.

Saran.

Selanjutnya disarankan kepada orangtua, siswa dan guru untuk tetap semangat.  Bekerja sama agar tercipta suasana belajar  yang nyaman, sehingga  tercapai pembelajaran yang mmaksimal dengan tidak merugikan siapapun. Disarankan agar pembelajaran TIK harus dimulai sejak awal ykni dari Sekoalh Dasar.

 

 

 

 

 

 


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

FEBRUARI CERIA HARI KETUJUH BELAS

WUJUDKAN KOTA KUPANG KOTA LAYAK ANAK