PEMULUNG JADI PENDIRI SEKOLAH
Salah satu
pemulung di kota Kupang mendirikan sekolahnya
dengan gratis. Sang pemerhati pendidikan, sungguh memiliki kerinduan yang tinggi untuk mendirikan dua sekolah secara gratis . Kita
perlu salut dan memberikan proficiat untuk pemulung yang tinggal di Oesapa
Barat. Beliau ditengah keterbatasan dan
kesulitan hidupnya, masih sempat memikirkan
bagaimana mencerdaskan anak bangsa.
Kedua Sekolah
itu didirikan oleh seorang pemulung yang bernama: Bapak Yoseph
Blikololong. Walaupun beliau adalah
seorang pemulung namun beliau selalu memliki sikap yang tinggi dalam
kepeduliannya di bidang Pendidikan. Beliau yang tidak memiliki gelar depan dan
belakang namun punya niat untuk mendirikan dua sekolah yakni:
1.
Paud Peduli Kasih
2.
SMP Surya Mandala.
Bapak Yoseph adalah tetangga saya yang dekat. Kami berada dalam satu lingkungan dan kelurahan. Saya kenal baik dengan beliau. Seorang pekerja keras. Suka menolong dan terlebih lagi sangat prihatin dengan anak-anak yang susah. Walaupun saya tetangga dekat namun saya tidak mengetahui kalau sekolah yang didirikan beliau adalah gratis.
1.
Paud.
Pendidikan Anak
Usia Dini yang dirikan sejak tahun 2008. Sekolah Paud yang didirikannya itu diberi nama Peduli Kasih. Sekolah itu
berlangsung atau dilaksanakan dalam rumahnya karena biaya yang sungguh sangat
terbatas. Beliau merelakan rumah tempat dimana ia tinggal untuk belajar. Paud
itu beralamat di Kompleks STIBA,Jl.Timor
Raya Kilometer 6 Kelurahan Oesapa Barat Kecamatan Kelapa Limaa Kota Kupang
Propinsi Nusa Tenggara Timur. Awalnya menggunakan salah satu ruangan dalam rumahnya untuk belajar. Ruangan itu di
jadikan kelas. Peserta didiknya adalah berasal dari keluarga yang kurang mampu yang tergolong miskin. Mereka itu adalah anak-
anak jalanan,jual-jual koran, pilih besi-besi tua semuanya itu diajak untuk
bersekolah tanpa dipungut biaya sepeserpun.
Pada mulanya
peserta didik di Paud berjumlah 60 0rang anak. Akhir-akhir ini mulai berkurang karena pandemi. Disekolah Paud ada
satu tenaga pengajar yang merelakan dirinya untuk mengajar .
Saat saya berkunjung ke SMP Surya Mandala,saya berjumpa dengan orang tua murid yang lagi menunggu anaknya di Paud yang belum keluar. Mereka sangat gembira menyekolahkan anak mereka di sana. Semuanya gratis, sudah mengurangi beban pengeluaran dalam rumah tangga.
2. SMP Surya Mandala Kupang.
SMP Surya
Mandala Kupang adalah salah satu sekolah swasta yang berdekatan degan rumah
saya. Banyak anak tetangga yang
bersekolah di sana. Setelah mendirikan sekolah Paud bapak Yosep melanjutkan
dengan mendirikan SMP Surya Mandala Kupang.
Bapak Yoseph
terus prihatin dan penuh perhatian dengan anak-anak jalanan tidak hanya anak-anak
jalanan saja tetapi juga para pemulung.
Ia lalu mengumpulkan anak-anak itu dan menyekolahkan mereka. Sekolah ini
didirikan pada tahun 2011. Pada tahun 2012 pembelajaran mulai berlangsung.
Menurut
ceritera yang di sampaikan oleh Kepala
Sekolah: ibu Bendelina Mata, S.Pd Ketika
pengawas berkunjung bahwa: Awalnya sekolah itu berada di gang Monitor jalan Timor Raya. Tepatnya di belakang Kampus
Unkris. Bapak Yoseph menyewa gedung
untuk anak-anak belajar di sana. Beberapa bulan kemudian sekolah itu pindah ke
rumah Bapak Yoseph. Bapak Yoseph sebagai pendiri dan sekaligus ketua
Yayasan Paud Peduli Kasih dan SMP Surya Mandala. SMP Surya Mandala
beralamat di jalan Timor Raya KM 6, RT 10 RW 04 Kelurahan Kelapa Lima Kota
Kupang. Ada tiga rombel yaitu kelas 1, 2 dan 3. Ruang kelas dibatasi dengan sekat . Walaupun
demikian tidak mengurangi semangat untuk anak-anak SMP Surya Mandala belajar.
Siswanya berjumlah 74 0rang. Kepala sekolah dan guru-gurunya selalu
berlaku ramah terhadap anak-anak murid. Seluruh siswa bebas dari uang sekolah
atau uang komite. Tidak ada pungutan-pungutan dari siswa. Siswa yang daftar di SMP Surya Mandala
diterima semuanya tanpa mempertimbangkan latar belakang anak tersebut. Asal mau
sekolah dan setia sampai selesai itu sudah merupakan kebanggan dari ketua Yayasan, kepala sekolah dan guru-guru.
Setiap kali pengawas menuju SMP Surya Mandala
selalu menginformasikan lebih awal. Terkadang Kepala Sekolah berkonsultasi ke
Dinas. Jika ibu Kepsek sudah Kembali,
beliau mengirim pesan melalui sms untuk memberitahukan kehadirannya di sekolah.
Ibu Kepala
sekolah dengan guru-guru bekerja secara iklas demi anak didik maju. Ibu
Kepala Sekolah merangkap kerja sebagai
guru agama yang mengajar tiga rombel.
Menjalankan
tugas ganda tidaklah mudah, namun ibu
Bendelina pandai mengatur
waktunya dengan baik sehingga anak murid tidak di korbankan.
Jadi ada orang
yang rindu untuk mencerdaskan anak-anak negeri walaupun penuh keterbatasan. Ia
akan tetap berjuang walau banyak rintangan dan halangan. Kisah nyata yang saya
hadapi Ketika berkunjung di SMP Surya Mandala Kupang. Begitu juga Ketua Yayasan
yang menceritakan kisah berdiri sekolah itu melalui WA. Beliau mengirim link
untuk saya membaca di Medsos.
KUPANG, KOMPAS.com - Di mana ada kemauan pasti akan ada
jalan. Peribahasa atau pepatah klasik itu pantas disematkan kepada Yoseph Orem
Blikololong (57). Bagaimana tidak, pemulung asal Kecamatan Kelapa Lima, Kota
Kupang, Nusa Tenggara Timur itu, meski terbilang nekat, tetapi bisa membangun
dua sekolah sekaligus. Walau pun penghasilannya pas-pasan, Yoseph dengan
percaya diri yang tinggi membangun sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan
Sekolah Menengah Pertama (SMP). Karena keterbatasan biaya, sekolah PAUD yang
diberi nama Peduli Kasih itu terpaksa menempati rumahnya yang sederhana di
Kompleks STIBA, jalan Timor Raya kilometer 6, Kelurahan Oesapa Barat, Kecamatan
Kelapa Lima. Sementara SMP Surya Mandala Kupang, Yoseph pun menyewa empat
ruangan bekas taman kanak-kanak, milik salah seorang pengusaha di Kota Kupang.
Sekolah ini terletak di Jalan Timor Raya kilometer 9 Gang Monitor, Kelurahan
Oesapa. Dua sekolah itu menampung siswa yang berasal dari latar belakang
keluarga yang tak mampu dari segi ekonomi alias miskin. Sejumlah anak jalanan,
penjual koran, pencari besi tua, penjual keresek di pasar, hingga kondektur
angkutan kota bersekolah tanpa dipungut biaya sepeser pun. Yoseph membangun
PAUD Peduli Kasih tahun 2008 lalu. Awalnya jumlah siswa mencapai 60 orang,
tetapi terus berkurang dan saat ini hanya 20 anak saja. Sementara untuk SMP
Surya Mandala dibangun tahun 2011, dengan jumlah siswa awalnya 60 anak, namun
angkanya terus bertambah hingga kini berjumlah 80 siswa. Di sekolah PAUD, hanya
ada satu orang tenaga pengajar yang digaji setiap bulannya Rp 200.000.
Sementara di SMP, terdapat 9 tenaga pengajar, termasuk satu orang kepala
sekolah. Para guru ini diberi honor Rp 100.000 per bulan, sedangkan kepala
sekolah Rp 200.000. “Sebenarnya kita tidak sebut itu sebagai gaji, tapi hanya
uang transport buat para guru ini. Mereka semua bekerja secara ikhlas dan
membantu para siswa miskin ini,”kata Yoseph kepada Kompas.com di kediamannya,
Minggu (13/11/2016). Prihatin banyak anak miskin tidak sekolah Lihat Foto
Yoseph Orem Blikololong (51) seorang pemulung asal Kota Kupang, Nusa Tenggara
Timur (NTT) yang membangun dua sekolah, saat berada di depan rumahnya yang juga
dijadikan sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Minggu
(13/11/2016)(Kompas.com/Sigiranus Marutho Bere) Yoseph yang memiliki enam orang
anak dari pernikahannya dengan Serfina Mak (50), mengaku, awalnya bekerja
sebagai sopir angkutan kota. Namun karena penghasilannya tak menentu, ia pun
beralih profesi menjadi pemulung sampah di Ramayana Mall sejak tahun 2004
silam. Rupanya menjadi pemulung, penghasilan cukup lumayan. Dalam sehari ia
mampu meraup Rp 100.000 hingga Rp 200.000. Yoseph pun akhirnya berhasil
menyekolahkan tiga orang anaknya hingga perguruan tinggi. Anaknya yang pertama
sudah lulus kuliah dan saat ini bekerja sebagai guru di Kabupaten Lembata. Dua
orang lainnya masih kuliah, sementara yang lain masih sekolah di bangku SMA dan
SMP. Namun di saat yang bersamaan, Yoseph prihatin dengan kondisi kehidupan
orang-orang di sekitarnya yang bernasib lebih buruk dari dirinya.
Berangkat dari itu, ia pun membangun sekolah khusus untuk warga miskin. “Saya
melihat di sekitar lingkungan sini banyak anak-anak usia dini berkeliaran.
Mereka sebenarnya mau sekolah, tapi sekolah yang ada memasang biaya yang
tinggi, sehingga karena orang tuanya tidak punya biaya mereka akhirnya tidak
bersekolah. Karena itu saya punya keinginan untuk menampung mereka tanpa biaya
atau gratis,” kata Yoseph. Yoseph pun mengaku terinpirasi dengan tayangan di
televisi tentang sejumlah sosok sederhana yang mampu membangun sekolah buat
para siswa yang miskin di daerah Jawa. Hal itu membuatnya berpikir keras untuk
membangun sekolah gratis buat siswa yang tak mampu di NTT. “Saya juga lihat
banyak anak-anak usia sekolah yang terpaksa putus sekolah dan bekerja sebagai
kondektur, pemungut besi tua dan sampah, tolak gerobak dan jual kresek di
pasar. Mereka itu kemudian saya ajak untuk masuk dan bersekolah di
SMP,”ucapnya. Yoseph juga punya impian yang sederhana, yakni suatu saat ia bisa
membangun lagi Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), khusus untuk
anak yang berlatar belakang ekonomi lemah, sehingga akan menjadi lengkap, mulai
dari PAUD hingga SMA. “Saya ini juga hidup susah, karena untuk menghidupi
keluarga sendiri saja repot, namun saya berkeinginan untuk bantu orang yang
lebih susah dari saya. Karena bagi saya, ketika saya membantu orang susah,
tentu akan ada saja pihak lain yang akan membantu saya,”ujar Yoseph. Ia pun
berharap pemerintah daerah hingga pusat, bisa memperhatikan banyak anak jalanan
dan siswa miskin, sehingga mereka bisa menikmati pendidikan yang layak. ”Mereka
ini juga adalah anak-anak bangsa dan jangan anak tirikan mereka, karena itu
mereka juga harus diperhatikan oleh pemerintah,” ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Yoseph, Pemulung yang Bangun Dua
Sekolah Gratis untuk Anak Miskin", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2016/11/14/11460071/yoseph.pemulung.yang.bangun.dua.sekolah.gratis.untuk.anak.miskin?page=all.
Penulis : Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho
Bere.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar