MEMBIASAKAN DIRI MENULIS.
Materi malam ini : Inspirasi menulis buku.
Nara sumber : Bpk.Yulius Roma.
Moderator : Ibu Aam Nurhasanah
Peresume : Yohana M.A.Bana.
Nara
sumber dalam pertemuan ke-20 adalah bapak Yulius Roma Pantandean. Lahir di Tana Toraja pada tanggal 6 Juli
1984.
Manfaat Menulis.
Menulis
buku tentunya memiliki keistimewaan tersendiri, yakni tersalurkan ilmu
pengeatahuan dan pengalaman yang kita miliki ke dalam senuah tulisan secara
formal. Di samping itu menulis merupakan sebuah kegiatan yang membutuhkan
pembiasaan. Membiasakan diri menulis setiap hari. Menulis apa saja semua topik
bisa ditulis. Secara pribadi terbitnya karya tulisan pertama dari penerbit
Andi, hasil kolaborasi dengan prof. Richardus Eko Indrajit telah memberi
kebiasaan baru itu kepadanya. Pembiasaan itu dingkapkan dalam tulisan yang
pernah disampaikan sebelumnya di group ini. Kegiatan menulis telah membuatnya
untuk selalu mencoba menuliskan apa yang
terlintas di benaknya.Termasuk menulis puisi baik puisi bahasa Indonesia maupun
bahasa Inggris.saat ini materi ajar sastra dan bahsa Inggris di kelas IX terkait
puisi. Maka sambil mengajar siswa menulis puisi.sekali mendayung ia juga
mengasah kempuannya untuk menulis puisi. Setap sore ia menulis minimal satu
puisi. Temanya tentang apa saja yang terlintas dipikiran saya. Ini harus COBA
dan LAKUKAN. Selain itu beliau mengajak beberapa teman guru untuk mulai belajar
menulis. Mereka bersepakat untuk menuli
syang diajarkan di kelas. Topikyang dipilih seputar puisi. Ada dua orang guru
bahasa Indonesia yang bersedia. Mereka berspakat menuliskan minimal 40 puisi dengan
tema PJJ selama sebulan sepanjang bulan September. Selain menulis sejak PJJ diberlakukan
karena pandemi virus corona, beliau mengelola kelas ajarnya dengan
menggunakan kombinasi Zoom dan Youtube. Semua tatap muka Semua tatap muka di
dokumenatsikan di Youtube: hhtps://www.youtube.com/RomaPatandean
Menulis buku ajar.
Beliau
pernah menulis buku ajar tetapi sebatas digunakan di sekolah. Ditulis di tahun
2007 – 2009. Status tertinggi ketiga buku ini adalah ditanda tangani oleh Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Tana Toraja. Printnya masih manual
menggunakan Epson IP2770.
Menemukan Ide
Dalam menulis
kita biasanya mentok ide. Beliau punya cara agar ide tidak mentok seperti dalam
tulisan ini : https://romapatadean
wordpress.com/2020/05/26/pilihan-ganda-atau-essaynilai-kehidupan/
Ada atau Tidak
:https//romapatandean wordpress.com/2020/05/27/ada-atau-tiada/
Kendala
kita menulis adalah merangkai kalimat yang panjang. Apalagi dalam konteks
menulis buku. Maka ia mencoba menuliskan
ide dengan maksimal 6 kata dalam satu kalimat. Kemudian antara maksimal
memililiki 6 kata dalam satu kalimat ini telah sering ia ujikan ke siswa
mengajar di WA. Mempraktekan salah satu isi tulisan nya di buku Digital
Transformationyakni Ciber Pedagogy. Ini terkait Budayakan dan Konsisten dari
CLBK. Ia mengirimkan paragraf singkat ke siswa dimana kalimatnya terdiri atas
maksimal 6 kata.Sering kali 8 kata atau 10 kata. Setelah itu ia menanyakan apa
keunikan kata tersebut. Intinya di samping mengajar kemampuan menulis juga
diasah.
Trik menulis agar tulisan meluas.
Caranya
dengan mengubah judul Bab buku karena terkadang judul itulah
yang mengatasi ruang gerak kita. Judul Bab
ia ubah menjadi sub judul karena pembahasannya terbatas. Kemudian ia
mencari topik yang sejenis dengan judul tersebut untuk ia kembangkan terlebih
dahulu sebagai sub judul. Jukia ternyata dalam pengembangan sub judul dan lebih
luas materinya maka ia geser menjadi judul Bab. Contohnya ia menulis judul Bab
Sekolah Pitar,maka ia kumpulkan dulu unsur-unsur yang haru spintar dalam sebuah
sekolah. Maka terkumpullah ide sub judul : Kurikulum, Kepala Sekolah, Guru,
Tata usaha, Administrasi, Jadwal bangunan,pelatihan,Lacak alumni. Dari
judul-judul ini ia beri tanbahan smart, sehingga
selesai dituliskan pengembangannya menghasilkan judul Bab SMART SCHOOL.
Menulis Puisi
Menghasilkan
sebuah buku sastra, secara khusus puisi,maka sebaiknya konsentrasi pada poko
itu. Dengan fokus maka kemampuan mengolah kalimat puisi dibalut kiasan
personifikasi, metaforaa simile dan hiperbola akan lebih maksimal. Sama seperti
yang ia tulis sekarang. Walaupun sementara menyelesaikan buku Flipped
Classroom, setiap sore saat ini, jatahnya menulis puisi,saat menikmati
secangkir kopi hangat,maka saya menulis puisi.
Masukan
gbr puisi.
Ciber Pedagogy
Ciber pada siswa, student center. Ciber Pedagogy adalah sebuah metode dan seni
mendidik dengan perpaduan penggunaan teknologi atau seni mengajar dalam
lingkungan yang serba online.
Mengatur waktu.
Menjadikan
menulis sebagai sebuah budaya, maka ia terlebih dahulu harus memiliki niat dan
komitmen yang sungguh-sungguh untuk menulis. Walaupun saat ini waktu
dikategorikan padat, ia yang memilih mengatur waktu. Menulis bukunya ia
fokuskan diakhir pekan, sementara waktu lainnya sementara waktu lainnya ia
gunakan untuk menuliskan apapun yang bisa ia tuliskan.Fokunya saat ini menulis
tiga buku: Flipped Classroom,sebuah buku grammar dan buku kumpulan puisi. Agar
konsisten, maka ia harus menetapkan visi penulisan itu, yakni tulisan harus
selesai dalam waktu yang sudah ia tentukan. Dengan adanya visi dan batasan waktu,
konsistensi akan selalu terjaga walaupun berada ditengah kesibukkan.
Agar kita fokus pada tulisan kita maka ia menyiapkan rancangan atau draf penulisan dalam laptop agar ketika membuka laptop tulisan itu akan menyapanya. Selanjutnya perbanyak imput. Artinya memperkaya sumber referensi, baik dari topiknya maupun dari internet. Prof Eko pernah membagi link Pdf di Internet.
Jika kesulitan menulis,rangkailah kalimat dengan sederhana dan singkat selain ituagarmampu mencoba,melakukan dan membudidayakan dan kosisten maka kita perlu menetapkan visidan komitmen dalam menulis. Jangan biarkan waktu yang mengatur kita tetapi aturlah waktu itu.
Salam Literasi
Salam literasi. Saya sudah singgah, Bu. Mari terus menulis.
BalasHapusTerima kasih untuk konentarnya.
Hapushebat lanjut 👍👍
BalasHapus#Salamliliterasi terus menulis
BalasHapusTerima kasih
HapusInspiratif...
BalasHapusSemangat terus menulis, Bu..
BalasHapusTerima kasih
BalasHapus